Bukan Asal Dapat Duit, Caranya Juga Kudu Thayyib
Harta Thayyib: Halal Dzatnya dan Halal Cara Mendapatkannya
Oleh: Abu Najmah Minanurrohman
Bismillah..
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan Al-Quran untuk dijadikan panduan hidup manusia di muka bumi ini. Bahkan Allah tegaskan dalam syariatnya, dengan diutusnya rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dalam Islam pondasi hukum yang paling fundamentalis adalah Halal dan Haram, karena dua pokok hukum ini telah Nabi jelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh shahabat Nu’man bin Bashir radhiallahu ‘anhu, bahwasanya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ
“Sesungguhnya yang Halal itu jelas dan yang haram juga jelas..”
Seandainya kita menulis daftar sesuatu yang dihalalkan oleh syariat Islam, tentu kita tidak mampu menghitungnya. Dan berbeda halnya kita menulis daftar yang diharamkan syariat, tentu tidak sebanyak daftar sesuatu yang dihalalkan syariat, contohnya; harta riba, judi, anjing, babi, bangkai, khamr dst..
Namun sayang, saat ini banyak manusia minim semangat menuntut ilmu. Sehingga hati dan akalnya tertutup syubhat serta tidak mengetahui perkara-perkara yang halal maupun yang haram. Dalam lanjutan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ
Di antara keduanya (halal dan haram) terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan..”
Keberkahan Pada Harta Thayyib Walaupun Sedikit
Perputaran hidup manusia selalu terkait dengan apa yang mereka makan. Kemudian apa yang mereka makan terkait dengan apa yang mereka usahakan..
Dalam hadis diatas perkara halal dan haram sudah ditentukan syariat. Sehingga kaum muslimin dituntut untuk mencari apapun yang dihalalkan Allah, dan menjauhi apa yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّـهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ -١٧٢
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (QS: Al-Baqarah 72)
Dan yang perlu digaris bawahi, Allah ‘Azza Wa Jalla hanya menerima dari hambanya sesuatu yang Thayyib saja. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً
Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Baik, tidaklah menerima kecuali yang baik.
Bahwasanya diantara tanda amal yang Thayyib itu adalah ikhlas kepada Allah dan sesuai dengan tuntutan syariah. Begitupun dengan harta thayyib yaitu halal secara dzatnya dan halal dalam cara memperolehnya.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah dalam kitab Syarah Arbain Annawi-nya menjelaskan, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menerima apapun dari seorang hamba kecuali yang thayyib, baik perkataan dan amal perbuatan lainnya. Dan sebaliknya Dia akan menolak dan tidak menerima sesuatu yg tidak thayyib. Dan diantara contohnya adalah orang yang bersedekah dengan harta haram.
Untuk itu harta yang thayyib akan menjadi berkah, sehingga walaupun sedikit Allah akan melipatkan gandakannya semisal gunung. Dalam hadis shahih dijelaskan,
من تصدق بعدل تمرة من كسب طيب ولا يقبل الله إلا الطيب وإن الله يتقبلها بيمينه ثم يربيها لصاحبه كما يربي أحدكم فلوه حتى تكون مثل الجبل
“Barang siapa yang bersedekah dengan sebutir kurma dari yang thayyib, tidaklah Allah menerimanya kecuali yang Thayyib. Maka tatkala Allah ta’ala menerima sedekah dengan tangan kanannya, lalu menumbuhkannya sebagaimana kalian memelihara anak kuda, sampai-sampai sedekah tersebut seumpama gunung (HR. Bukhari dan Muslim).
Resiko Harta Tidak Thayyib, Doapun Tertolak
Sekali lagi kami tekankan, syarat sebuah harta thayyib ada dua: halal secara dzatnya dan halal cara memperolehnya. Jika salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi maka bisa dipastikan harta tersebut haram.
Diantara konsekuensi harta haram, doapun bisa tertolak. Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan dalam sebuah hadis,
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ
Kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan yang mengenyangkannya dari sesuatu yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.
Subhanallah..kisah diatas bisa kita renungkan. Dimana syarat-syarat terkabulnya doa hampir-hampir saja terpenuhi, diantaranya orang tersebut dalam keadaan safar, tangannya menengadah ke langit, lalu ia juga bertabaruk dengan nama Allah. Dalam sebuah hadis Qudsi yang diriwayatkan dari Salman Al-Farisi radhiallahu ‘anhu,
إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا
“Sesungguhnya Rabb-mu Tabaraka wa Ta’ala adalah Maha Pemalu lagi Maha Mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa“ (HR. Ibnu Majah, Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Ibnu Majah: 3131)
Namun pada akhirnya musafir ini doanya tidak diijabahi Allah Ta’ala dikarenakan makanannya haram, minumnya haram, pakaiannya haram.
(Disarikan dari kajian rutin Syarah Arbain An-Nawawi, Sentolo, Kulon Progo)
Read more https://pengusahamuslim.com/6692-bukan-asal-dapat-duit-caranya-juga-kudu-thayyib.html
Membangun Mental Wirausahawan Muslim Muda
Saat ini, kita banyak mendengar tentang kewirausahaan/entrepreneurship, pelakunya disebut entrepreneur/pengusaha/pebisnis/wirausahawan. Banyak orang yang berusaha mendefinisikan bahkan membakukan konsep kewirausahaan, namun sebuah keniscayaan bahwa kewirausahaan merupakan proses kemandirian seseorang di dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya dengan berbasis pada proses bisnis/usaha yang diciptakannya. Kenapa harus berbasis pada proses bisnis atau usaha yang diciptakannya? Karena bisa jadi, seseorang memiliki kemandirian di dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari namun dengan cara bekerja pada orang lain. Menjadi wirausaha adalah merupakan pilihan hidup sebagaimana profesi lainnya. Bahkan, zaman sekarang wirausaha sudah menjadi tren, tidak seperti zaman dulu yang memandang wirausaha sebagai kelas kesekian dalam status sosial.
Membangun bisnis memerlukan dua proses utama, yaitu proses membangun mental berwirausaha dan proses manajerial bisnis (dimulai dari proses identifikasi gagasan bisnis, menyusun proposal bisnis, menyusun visi, misi, strategi bisnis hingga proses mengelola bisnis). Proses yang paling penting (critical) adalah proses membangun mental. Dibutuhkan waktu dan pengalaman praktek bisnis yang lama untuk bisa memiliki mental baja dan naluri di dalam berbisnis. Itulah sebabnya mental bisnis ini perlu dibangun sejak muda. Orang muda masih banyak energi dan kreativitas untuk mengembangkan bakat dan bereksperimen di dalam bisnis karena, sangat mungkin, untuk bisa mencapai keberhasilan dalam bisnis harus melalui serangkaian kegagalan dan waktu yang lama.
Tidak dipungkiri lagi, bahwa kewirausahaan menjadi bahan perbincangan dikarenakan tidak seimbangnya antara lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja. Akan ke mana tenaga kerja terdidik kita jika tidak terserap lapangan kerja? Tentu harus menciptakan sendiri lapangan kerja toh mereka masih muda-muda dan energik. Pertanyaannya, sulitkah menciptakan lapangan kerja? Tidak sulit. Kita hanya perlu untuk bersabar dan bertawakal di dalam menjalankan seluruh proses untuk mencapai mimpi sukses di dalam bisnis. Jika kita berhenti berusaha dan bertawakal sebelum mimpi tercapai, maka disitulah letak kegagalan dalam berbisnis. Keberhasilan mencapai kesuksesan di dalam berbisnis bukan hanya dirasakan oleh diri sendiri melainkan dirasakan juga oleh orang lain.
Kita perlu mencontoh spirit kewirausahawanan dari para generasi salaf. Biasanya, kita akan merasa termotivasi jika ada sosok yang kita idolakan, kita ambil idola generasi salaf. Meski zaman dan permasalahan telah berbeda, tapi kita tiru kegigihan dan semangat mereka di dalam berbisnis. Sejarah mencatat dengan tinta emas bagaimana Rasulullah n sudah merintis bisnis sejak usia belia. Berdagang dari Arab hingga Syam, naik onta. Renungkan, bagaimana mudahnya kita saat ini bepergian memakai kendaraan. Daya jangkau pun lebih luas. Selain itu, ada juga sahabat Abdurrahman bin Auf yang dengan mantapnya menolak tawaran harta dan (calon) istri dari shahabat Anshor dan lebih memilih untuk ditunjukkan lokasi pasar di Madinah. Generasi salaf mampu membangun bisnis tanpa mengenyampingkan orientasi akherat. Bisnis mereka luar biasa tapi infak dan sedekahnya di jalan Allah tak pernah putus. Bisnis generasi salaf benar-benar membawa keberkahan bagi masyarakat di zamannya.
Hal mendasar yang perlu dipersiapkan oleh wirausahawan muda adalah ilmu tentang prinsip-prinsip ekonomi di dalam Islam. Salah satu prinsipnya adalah sebagaimana pesan Khalifah Umar bin Khattab radhialllahu’anhu kepada kaum Muslimin: “Hendaklah tidak berdagang di pasar kita selain orang yang telah faham (berilmu), jika tidak, ia akan memakan riba (ucapan beliau ini dengan teks demikian ini dinukil oleh Ibnu Abdil Bar Al Maliky). Prinsip terpenting lainnya adalah hukum asal setiap transaksi adalah halal. Sebagaimana kaidah fikih, “ Hukum asal dalam segala hal adalah boleh hingga ada dalil yang menunjukkan keharamannya.” Kaidah ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 29 yang artinya:
“Dialah yang menciptakan untuk kamu segala hal yang ada di bumi seluruhnya.”
Sedangkan, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mendukung kaidah tersebut adalah:
“Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.” (HR. Musim).
Prinsip yang ada di dalam konsep ekonomi Islam akan menjadi dasar pemilihan jenis dan aktivitas bisnis. Sebagai seorang muslim, tentu harus memiliki perbedaan dengan orang kafir di dalam berbisnis. Bisa jadi bisnis kita menjadi sarana dakwah kepada orang kafir.
Banyak dari kita memiliki gagasan bisnis, namun seringkali hanya terhenti samapi di situ. Akibatnya, kita merasa bosan untuk memulai bisnis. Seakan-akan ada tembok besar yang menghalangi untuk menjalankan bisnis. Barangkali masih ada pemahaman yang keliru di dalam diri kita. Dalam web pribadinya —fadelmuhammad.org, Fadel Muhammad menjelaskan tentang mitos yang biasanya menghinggapi pebisnis pemula:
Mitos 1: Entrepreneur adalah pelaku, bukan pemikir. Mitos ini mengakibatkan orang yang bertipe pemikir menjadi kurang percaya diri untuk membangun bisnis. Sebenarnya tidak perlu diperdebatkan karena seseorang yang bertipe pemikir atau pelaku memiliki kesempatan untuk menjadi entrepreneur. Bahkan kedua tipe ini perlu untuk berbagi peran jika kedua tipe ini bersepakat menjalin kerja sama bisnis.
Mitos 2: Entrepreneur itu dilahirkan, bukan diciptakan. Mitos ini didasarkan pada pendapat bahwa pengusaha itu sudah bakat sejak lahir, sehingga sulit dan tidak bisa dipelajari. Jadi, yang tidak punya bakat, jangan harap jadi pengusaha. Bakat tersebut antara lain naluri bisnis, keberanian mengambil risiko, kemampuan menganalisa lingkungan bisnis, dan kemampuan menjalin hubungan/interpersonal. Mitos semacam inilah yang membuat sebagian kita jika sedang gagal dalam merintis bisnis kemudian menjadikan mitos ini sebagai alasan kegagalan. Padahal saat ini, mitos itu sudah gugur karena ternyata sudah berkembang ilmu entrepreneurship/kewirausahaan yang bisa dipelajari dan jika dipraktekkan akan mengarahkan kita menjadi seorang pengusaha.
Mitos 3: Entrepreneur selalu merupakan penemu. Mitos ini mengakibatkan pemahaman yang keliru. Orang selalu berpikir untuk berbisnis harus dengan ide yang original alias tidak meniru. Padahal ada 3 prinsip dalam menciptakan bisnis, mencermati bisnis yang sudah ada, mempraktekkannya, lalu berinovasi.
Mitos 4: Entrepreneur adalah orang yang canggung, baik di dunia akademis atau di masyarakat. Mitos ini terbentuk karena memang ada beberapa pengusaha yang terpaksa harus drop out dari kuliah atau bisa jadi malah dipecat dari perusahaan. Lalu masyarakat memberi image yang kurang bagus. Padahal mereka mungkin saja punya karakter yang kuat dan luar biasa dan bermimpi untuk kebaikan masyarakat.
Mitos 5: Untuk menjadi entrepreneur harus memiliki uang/modal. Memang dalam mengoperasikan bisnis mau tidak mau akan membutuhkan uang atau modal. Namun, kegagalan bisnis tidaklah selalu ditentukan oleh uang, bahkan persoalan keuangan muncul merupakan muara dari banyak kesalahan semisal ketidakjujuran dan ketidakprofesionalan di dalam bisnis, perencanaan investasi yang jelek. Di dalam bisnis, modal yang utama adalah trust (kepercayaan). Dengan kepercayaan, insyaallah modal uang bisa diperoleh. Kalau kita memang benar tidak punya uang, namun dengan memiliki modal kepercayaan, kita dengan mudah bisa mengajukan proposal bisnis kepada investor (penyandang dana). Karena itulah, membangun kepercayaan mesti sejak muda.
Mitos 6: Anda perlu nasib baik untuk menjadi entrepreneur. Nasib baik sebenaranya adalah fungsi dari bertemuanya antara kemampuan, perencanaa dan keterampilan bisnis yang kita miliki dengan kesempatan yang datang. Jadi, apa yang nampak sebagai hoki atau keberuntungan bisnis sesungguhnya adalah hasil manis dari persiapan yang dilakukan oleh seorang entrepreneur.
Mitos 7: Entrepreneur adalah risk taker (pengambil resiko) yang ekstrem. Mitos ini seakan-akan memberikan penilaian, bahwa seorang entrepreneur adalah orang yang nekat di dalam berbisnis. Sebenarnya di sini ada unsur nekat. Hanya saja seorang entrepreneur mempunyai analisa, sehingga resiko yang diambil merupakan resiko yang sudah terukur dengan matang.
Mitos-mitos itulah yang akhirnya menjadi “mental blocks”. Harus kita dobrak supaya keberanian di dalam berbisnis muncul. Jika tidak didobrak, semakin tambah usia kita, semakin kuat mitos-mitos tadi mempengaruhi pikiran bawah sadar kita dan akibatnya akan menutup seluruh potensi, bakat dan kemampuan yang kita miliki. Selagi masih muda, mari mitos itu kita hilangkan melalui serangkaian proses learning by doing (belajar sambil mengerjakan).
Salah satu proses sederhana yang bisa kita lakukan antara lain, coba mencari seorang pengusaha yang relatif sukses dan jadikan dia sebagai teman diskusi dalam bisnis. Pilih dan cari bisnis yang kira-kira sesuai dengan minat, bakat dan sesuai kebutuhan masyarakat terdekat. Usahakan yang sifatnya jasa supaya kebutuhan modalnya sedikit. Sekarang informasi sudah bukan barang mahal jadi nampaknya tak sulit mencari ide. Praktekkan kira-kira selama 6-12 bulan (atau kira-kira sesuai dengan proses bisnisnya). Dalam proses ini perlu menjaga 3 hal, yaitu berdoa dan bertakwa, kerja keras plus cerdas dan tetaplah fokus pada mimpi bisnis yang sudah dipilih.
Berbisnis sebenarnya tidak mempermasalahkan muda atau tua. Hanya proses yang panjang dalam membangun bisnis, menjadikan yang muda lebih berkesempatan. Menghilangkan mitos (mental blocks) dalam berbisnis lebih prioritas daripada proses managerial bisnis. Dalam proses managerial bisnis, bisa jadi kita tidak mengoperasikan bisnis tapi kita tetap memiliki bisnis. Tapi pada saat pertama kali bisnis, kita memang harus pernah menjalankan bisnis sendiri. Caranya dengan berpraktek. Lakukan segala sesuatu dengan make it simple (jangan berpikir rumit tapi berpikirlah sederhana). [Wibowo]
Sumber: Majalah Cetak Pengusaha Muslim Indonesia
Info iklan silakan hubungi email: marketing[at]yufid.org atau telp 081326333328
Read more https://pengusahamuslim.com/3447-membangun-mental-wirausahawan-muslim-muda-1836.html
Bagaimana Cara Memulai Usaha Sendiri (versi Pengusaha Muslim)
Berikut adalah saran dari saya bagi yang ingin menjadi pengusaha muslim dan cara memulai usaha sendiri :
1. Bangun Motivasi dan Bulatkan Tekad!
Menjadi pengusaha memerlukan tekad yang kuat untuk mengadapi berbagai kesulitan selama mengembangkan usaha, diperlukan tenaga extra dan persistensi yang tinggi untuk menembus semak belukar dunia usaha yang gelap dan tajam. Tekad kuat hanya dapat terbentuk jika Anda sudah membangun motivasi dan cita-cita yang besar atau karena keinginan untuk keluar tekanan keadaan yang sulit dan memaksa.
2. Perkuat Tawakkal Kepada Allah Ta’ala!
Setelah tekad sudah bulat maka bertawakallah kepada Allah Subhaanahu Wata’aala dengan sebaik-baik tawakkal. Dengan bertawakkal, pikiran menjadi tenang saat bekerja, tidak khawatir akan hal-hal yang belum terjadi, secara penuh pasrahkan nasib dan rezeki Anda kepada Allah Ta’ala.
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” QS. Ali ‘Imran : 159
Rezeki merupakan urusan Allah Ta’ala, kita hanya diperintahakan untuk berusaha dan berdo’a.
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. Al ‘Ankabuut : 60
3. Saat Merintis Usaha, Jangan Memaksakan Diri untuk Berbisnis Sesuai Gambaran Ideal yang Anda Miliki!
Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dsb. mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang, mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.
Kerjakan apa yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, syukuri apa yang ada, pasti Allah tambah nikmatNya. Just do it!
4. Pilih Bisnis yang Dapat Anda Kuasai dengan Cepat!
Anda dapat memilih bisnis yang ada hubungannya dengan latarbelakang pendidikan atau yang sesuai dengan hobi atau yang dapat dibackup oleh keluarga, teman, dsb. Seperti misalkan Anda diperbolehkan mengambil barang dagangan tapi hutang dulu karena yang punya barang adalah teman sendiri, atau outsourcing pekerjaan cetak buku ke percetakan tapi bayarnya dicicil karena yang punya percetakan adalah paman sendiri, dsb.
Manfaatkan asset apapun yang Anda miliki dan yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, baik aset fisik maupun aset yang tidak terlihat (intangible aset yang berupa skill, pengalaman kerja, hubungan baik, kepercayaan, jaringan, dsb).
Intinya manfaatkan dulu asset apapun yang kita punya, jangan memikirkan ide bisnis yang kita tidak mempunyai kekuatan apapun disana. Jangan memulai bisnis dengan asset nol.
Sebagai contoh, Anda biasa bekerja sebagai sales disebuah perusahaan kemudian ingin berwiraswasta, meskipun Anda mempunya ide produk yang hebat maka jangan berpikir untuk mengembangkan produk tersebut disaat kita merintis usaha, karena terlalu banyak variabel yang diperlukan untuk sukses dalam sebuah bisnis produksi, kembangkan terlebih dahulu bisnis jasa, pemasaran, konsultan, dsb… hindari bisnis produksi yang memakan biaya besar dalam mengembangkannya, semua ada waktunya, bersabarlah.
Carilah teman yang punya produk yang menarik untuk kita pasarkan atau kita jual dengan merek dan kemasan kita sendiri. Cari dulu pengalaman menjual dan melayani pelanggan baru berpikir produksi, bangun intangible asset baru sebanyak-banyaknya untuk pengembangan produk baru dimasa depan.
Nanti kalau sudah berjalan sekian lama akan terbentuk pola, gambaran yang tepat tentang produk yang cocok untuk dikembangkan sendiri.
Yang paling utama dalam sebuah bisnis adalah memiliki pasar (market), punya merek dan dipercaya orang. Selanjutnya produksi bisa outsourcing. Contohnya : sepatu Nike, pemilik sepatu Nike tidak mempunyai pabrik, tapi mereka mempunyai merek yang kuat dan pasar yang besar. (Saya tidak tahu apa Nike masih seperti itu atau sudah punya pabrik sendiri sekarang).
Juga kebanyakan perusahaan IT hampir sebagian besar outsourcing ke Taiwan, Korea, Malaysia dan Cina untuk produksi notebook dan peralatan elektroniknya. Seperti Apple dengan iPod dan iPhone-nya, kalau kita lihat dibalik produknya akan terbaca “made in china”, tapi mereka bisa berhasil menguasai pasar pemutar MP3 dan nomor dua untuk smartphone.
5. Tentukan Diferensiasi Produk!
Pikirkan produk apa yang kira-kira dapat dijual tanpa banyak persaingan serta belum ada produk lain dengan merek yang kuat yang terhubung kepada produk tersebut. Pelajari apa yang bisa membuat produk atau layanan kita berbeda dengan yang lain. Setidaknya produk kita dikemas berbeda dan pada akhirnya dipersepsi berbeda oleh pelanggan.
Apa yang membuat Apple bisa sukses dengan iPod dan iPhone-nya? Mereka bisa membangun pasar baru yang belum dipikirkan orang lain, mereka membuat inovasi baru, mereka mencari celah2 dimana konsumen belum puas dengan produk yang ada. Mereka membangun kekuatan merek dan loyalitas pelanggan, kebanggaan memakai produk mereka, gengsi dan gaya hidup. Mereka tidak serta merta membuat produk untuk sekedar menyaingi produk lain.
Sebagai contoh, iPhone dikembangkan tahun lalu, disaat ratusan juta orang sudah memiliki handphone, mereka sepertinya sudah terlambat untuk memulai bisnis ini, tapi ternyata iPhone dalam waktu kurang dari dua tahun sudah merajai pasar smartphone, diposisi kedua setelah nokia untuk penjualan smartphone, mengalahkan RIM Blackberry dan Microsoft Smartphone.
6. Pilih Fokus dan Bekerjalah Secara Fokus!
Jangan asal terima proyek, jangan kembangkan banyak produk untuk satu merek yang sama atau mengembangkan banyak bisnis sekaligus disaat Anda merintis usaha. Tujuan dari fokus adalah agar kita semakin ahli dan menguasai bidang usaha yang kita geluti yang pada akhirnya akan terbangun merek yang kuat yang terkait erat dengan satu jenis produk saja dibenak pelanggan (Donat = Dunkin Donut, Burger = McD, Teh Botol = Sosro, Pizza = Pizza Hut, dsb.).
Dana yang terbatas jangan dipecah2 untuk berbagai jenis produk atau banyak usaha. Tanamkan semua sumberdaya untuk menguatkan kekuatan bisnis/produk kita. (Ini mungkin bertentangan dengan pendapat jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang), tapi bagi saya justru telah terbukti, semakin kita fokus dan semakin banyak sumber daya yang kita tanamkan untuk satu jenis produk/jasa, maka hasilnya akan lebih baik.
Lama kelamaan pasar akan punya persepsi yang kuat untuk merek produk kita, karena kita fokus dan mempunyai positioning yang kuat.
Sebagai contoh:
DHL dikenal untuk pengiriman seluruh dunia
FedEX dikenal untuk pengiriman semalam sampai.
Maka mereka yang ingin barangnya terkirim dalam waktu semalam akan mempercayakan pengiriman barangnya kepada FedEX karena FedEx benar-benar berupaya untuk terwujudnya janji semalam sampai, sedangkan mereka yang ingin mengirim barang ke ujung dunia, mereka akan mempercayakannya kepada DHL, karena FedEx tidak mempunyai infrastruktur hingga kepelosok-pelosok negeri yang jauh.
7. Carilah Teman atau Berpartnerlah!
Jangan takut untuk mencari partner atau menggaji karyawan. Jangan berusaha mengerjakan semuanya sendiri. Masing-masing kita mempunyai kelebihan dan kekurangan, carilah teman atau karyawan yang dapat menutupi kelemahan dan kekurangan kita. Agar terbentuk tim yang kuat dalam segala bidang.
Jangan takut tidak dapat menggaji karyawan, rezeki mereka telah diatur oleh Allah Subhaanahu Wata’aala, kita hanya sarana saja. Justru dengan melibatkan orang lain InsyaAllah rezeki kita akan lebih baik dan lebih barokah daripada bekerja sendirian.
8. Perkuat Kesabaran, Ketaqwaan dan Tawakkal!
Bersabarlah atas segala kesulitan dan kegagalan yang terjadi, maju terus jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah Ta’ala. Dengan bersabar dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan akan membuat kita semakin matang dalam berusaha dan semakin trampil, seperti layaknya besi baja yang ditempa oleh pandai besi, dipukul-pukul dengan keras, dipanasi dengan api yang membara, sehingga akhirnya menghasilkan pedang yang indah, kuat dan tajam.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” QS. Al Baqarah : 153
“Dan bersabarlah kalian sesunguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Al Anfal: 46).
“Sesungguhnya datangnya kemenangan itu bersama dengan kesabaran.” Hadits Arba’in no. 19
Hindari perbuatan dosa, karena akan membuat hidup Anda sulit dan rezeki sempit.
“Sesungguhnya, tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa.” QS. Yunus : 17
“Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” QS. Ath Thalaaq : 2-3
Jangan terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi, hindari merenung hal-hal yang membuat kita jadi takut untuk maju, atau hilang semangat. Setan selalu membisikkan kemelaratan, ketakutan akan kegagalan. Pikirkan hal-hal positif yang dapat membuat kita terus semangat dan antusias. Karena antusiasme kita akan menular kepada karyawan dan kepada colon pelanggan, mereka secara alamiah akan turut antusias membeli produk kita. Sandarkan nasib dan rezeki Anda kepada Allah dengan bertawakkal kepadaNya.
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” QS. Al Baqarah : 268
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” QS. Ath Thalaaq : 3
Banyak ayat2 Al-Quran yang menerangkan betapa hebatnya kekuatan sabar, tawakkal dan taqwa itu, jadi jangan ragu lagi, kita orang Islam memiliki sesuatu yang tidak dimiliki non muslim.
Kalau cara berpikir kita terlalu matematis, seolah-olah tidak ada Allah Yang Maha Kaya dan Maha Berkuasa atas Segala Sesuatu, seolah-olah kita sendirilah yang menentukan rezeki kita dan rezeki pegawai dan anak-anak kita, maka bersiap-siaplah untuk gagal dan hidup susah. Tapi kalau kita yakin bahwa kita sebagai manusia hanya dituntut untuk berusaha saja, yakin bahwa rezeki itu urusan Allah Ta’ala, sedangkan kita tetap berusaha dalam ketaatan kepadaNya (bertaqwa), maka jangan heran kalau dalam waktu singkat bisnis anda akan berkembang pesat, InsyaAllah.
9. Berbuat Baiklah dan Tinggalkan Maksiat!
Banyak jalan kebaikan yang dapat melapangkan rezeki dan memudahkan urusan kita, seperti berbuat baik kepada orang tua, menyambung silaturahmi, bersedekah, membantu fakir miskin dan anak yatim dan berbagai ibadah-ibadah wajib dan sunnah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam yang kesemua itu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah : 261
“Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” QS. Al-Lail : 4 – 7
“Tiadalah kamu mendapat pertolongan (bantuan) dan rezeki kecuali karena orang-orang yang lemah dari kalangan kamu.” (HR. Bukhari)
“Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: “Ya Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan peninggalan.” Malaikat yang satu lagi berdoa: “Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya).” (Mutafaq’alaih)
Jauhi segala perbuatan dosa dan maksiat, karena perbuatan dosa dan maksiat akan membuat hidup kita susah dan rezeki menjadi sempit.
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” QS. Thaahaa : 124
“Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
Jangan berbuat dosa hanya karena mengejar rezeki yang terlambat datang, karena rezeki telah ditentukan dan tidak akan datang dengan sebab dosa. Anda tidak akan mati sebelum rezeki yang telah ditentukan untuk Anda telah Anda terima semuanya.
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” QS Saba’ : 39
“Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya.” (HR. Ath-Thabrani)
Wallahu a’alam
Artikel www.PengusahaMuslim.com
Read more https://pengusahamuslim.com/362-bagaimana-cara-memulai-usaha-sendiri-versi-pengusaha-muslim.html
Catatan Bisnis Mencari Peluang (bagian 1)
Di dunia ini yang jumlah penduduknya milyaran, semua orang tidak ada yang sama, meskipun kembar sekalipun. Begitupun kebutuhannya, juga tidak sama. Ketidaksamaan tersebut menjadikan manusia saling membutuhkan dan mengharuskan bisa saling melengkapi satu dengan yang lain. Lalu, terjadilah pertukaran atau barter antar kebutuhan dari masing-masing manusia tersebut. Seseorang akan menukarkan barangnya yang dibutuhkan orang lain dengan barang orang lain yang dibutuhkan orang tersebut. Lalu pada jaman sekarang untuk mempermudah pertukaran, dibuatlah standar alat tukar, yaitu uang.
Kira-kira begitulah asal mula terjadi sesuatu yang bernama ‘jual beli’.
Dari landasan berpikir yang sangat mendasar tersebut, kita bisa menarik kesimpulan sederhana bahwa jual beli itu pada prinsipnya terjadi karena adanya perbedaan kebutuhan pada tiap manusia. Dengan perbedaan tersebut, maka terbukalah pasar yang sangat luas. Oleh karena itu, peluang usaha yang munculpun akan berbanding lurus dengan pasar yang ada, yaitu sangat luas.
Ada 2 aliran marketing dalam membagi peluang pasar:
1. Blue Ocean (lautan biru)
Yaitu terjun ke area bisnis yang rendah persaingan atau bahkan tanpa pesaing. Caranya adalah dengan menciptakan pasar baru; yaitu menawarkan produk atau jasa baru di masyarakat. Baru yang dimaksud bukanlah baru secara mutlak. Bisa produk/jasa baru yang belum pernah ada, atau bisa baru dalam hal kemasannya, pelayanannya, atau lainnya. Sehingga karena tidak ada pemain lain yang sama dengan produk/jasa kita, maka seakan kita memonopoli pasar.
Kreatifitas dan inovasi sangat diperlukan pada model ini. Kemudian, penentuan harga produk/jasa kita juga akan sangat bebas bagi kita dalam membandrolnya. Berbeda jika sudah ada produk lain yang sama, tentunya kita akan mempertimbangkan penentuan harga dibanding pemain lain tersebut.
Kelemahan pada model ini, kita butuh modal relatif lebih besar dan waktu yang lebih lama sebagai bagian dari ‘pengorbanan awal’ dalam mengedukasi masyarakat (calon pasar). Kita semua tahu, tidak semua sesuatu yang baru itu akan langsung diterima masyarakat. Edukasi dan promosi yang bagus, modal yang cukup, kesabaran, dan konsistensi akan sangat membantu bisnis kita.
Di perusahaan (developer) tempat saya bekerja dulu punya gol akan mengembangkan kawasan wisata sejarah dan budaya, dimulai dengan pembangunan rumah-rumah berdesain Jawa Klasik, hotel dan villa yang eksotik dengan lingkungan bernuansa ‘ndeso’. Jika para developer lain mencari tanah property yang dekat dengan kota dan keramaian, justru di tempat kami sebaliknya. Harga rumah di tempat kami pun sangat tinggi meskipun jauh dari kota dan keramaian. Sehingga, pada masa perintisan di tahun-tahun pertama, omset yang dihasilkan sangat sangat minim. Anda bisa bayangkan, pengeluaran untuk menggaji karyawan belum termasuk biaya operasional kantor dan lainnya sebesar ratusan juta tiap bulan, tetapi pemasukan dari penjualan rumah hanya puluhan juta.
Pun demikian halnya kita juga bisa melihat contoh lainnya, yaitu Nusa Dua, Bali. Dulu di awal pembentukan lingkungan kawasan disana, membutuhkan energi sangat sangat besar. Dana, tenaga, pikiran, hingga berdarah-darah untuk bisa membranding kawasan tersebut jadi seperti sekarang. Sekarang harga properti di sana sudah berpuluh-puluh lipat dibanding dulu di masa perintisan.
Resiko lain dari model Blue Ocean ini adalah produk/jasa kita ternyata tidak diterima pasar, tidak laku, tidak sesuai dengan ‘hati’ pasar. Ini adalah resiko paling menyakitkan bagi pebisnis pemula. Kemudian ada resiko lagi, yaitu jika bisnis kita laku di pasar dan berhasil mengeruk keuntungan besar, maka akan segera bermunculan pengekor bisnis kita. Ini sudah hampir pasti. Mereka pengekor ini adalah pemain yang masuk ke area Red Ocean (lautan merah).
2. Red Ocean (lautan merah)
Prinsip yang dipakai dari model ini adalah: ada gula ada semut. Artinya, dimana ada bisnis yang laku berarti disana ada pasar (konsumen), dimana ada produk laris disana pasarnya banyak. Sehingga kita tidak perlu lagi repot-repot eksperimen produk baru, survey pasar, tes rasa, dan lain sebagainya, tetapi kita tinggal nyontek aja bisnis yang sudah ada dan kita bersaing dengannya.
Model ini enaknya selain yang disebutkan di atas, kita juga tidak perlu cari-cari lokasi bisnis yang strategis. Karena prinsip dari model ini, lokasi paling strategis adalah lokasi di dekat pemain sejenis lain yang sudah ramai. Seperti misalkan kita mau buka depot ayam bakar, maka kita tinggal menempatkan depot kita di dekat depot/warung/restoran lain yang sudah ramai. Kenapa? Karena disitu pasarnya sudah siap. Disitu sudah banyak orang yang suka ayam bakar, sehingga kita tidak perlu lagi banyak promosi untuk mencari orang yang suka ayam bakar.
Saya pernah jualan nasi pecel. Saya cari tempat strategis, di dekat perempatan dan dekat pertokoan dan Alfamart. Dan di sekitar situ tidak ada penjual makanan/nasi seperti saya. Kemudian saya genjot dengan promosi, bikin undangan gratisan, dan pasang banner besar “Gak Enak Gak Usah Bayar”. Alih-alih berhasil jualan saya ramai, ternyata sepi sama sekali. Bahkan dalam beberapa hari hanya ada 2 pengunjung, itupun salah satunya teman saya sendiri. Ini sungguh ada something error-nya nih. Lalu saya berhenti kontrak tempatnya karena duit saya habis. Kemudian saya coba jualan di lokasi lain. Saya pasang rombong saya di dekat penjual makanan sejenis lainnya. Saya hitung, di sepanjang jalan ini, setidaknya ada 10 penjual yang juga menjual nasi pecel. Saya jalan aja, tanpa promosi, tanpa brosur dan spanduk. Eh, ternyata jualan disini malah laris.
Kembali ke Red Ocean. Dengan kemudahan memanfaatkan model ini, kita bisa menghemat dana eksperimen, hemat biaya survey, dan hemat dana promosi. Tetapi karena dinamakan Red Ocean, maka kita harus siap dengan ketatnya persaingan, saingan kualitas produk, saingan kualitas pelayanan, dan lainnya. Di samping itu kita juga harus siap disikut tetangga, tidak disukai tetangga, bahkan bisa jadi pesaing kita akan menyantet kita, hehehe… Saya dapat cerita dari seorang penjual es dawet. Dia waktu awal jualan dulu dimusuhi tetangga jualannya yang jualan es degan. Bilangnya merebut pelanggan. Hingga sampai-sampai bawa clurit segala. Begitulah resiko jualan, kata saya.
Saya tidak sedang menghakimi kedua model bisnis di atas. Karena saya melihat, masing-masing pemegang model tersebut saling mengejek. Para penulis buku marketing aliran Blue Ocean menyindir pemain Red Ocean tidak punya kreatifitas tidak mau berusaha sendiri dan suka sabotase punya orang. Begitupun sebaliknya, aliran Red Ocean menyindir lawannya tidak cerdas, terlalu idealis, tidak realistis.
Saya hanya ingin sharing saja. Kita bisa mengambil kebijakan sendiri, mana yang paling sesuai dengan karakter kita, isi kepala kita, isi dompet kita, dan kekuatan kita. Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh seorang penjual bumbu pecel, di Malang.
Hudiya S Hakim FB @kanghut.po ( Beliau pemilik Warung Pecel Kanghut di Sawojajar, Kota Malang 54321 HP: 0852-3362-6525)
Pengusahamuslim.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
Dukung kami dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. 081 326 333 328 dan 087 882 888 727
Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial
Read more https://pengusahamuslim.com/3685-catatan-bisnis-mencari-peluang-bagian-1879.html
Bisnis Rumahan dengan Modal Kecil
Bisnis Rumahan yang Menjanjikan
Oleh: Abu Najmah M.
Kalau berbicara bisnis rumahan mungkin akan dikira cuma bisnis sampingan. Tapi nyatanya, bisnis rumahan ini menjadi primadona untuk menguji kemampuan pebisnis pemula. Dari bisnis kecil-kecilan bisa ekspansi ke bisnis yang lebih besar dengan omset yang besar tentunya. Disamping itu bisnis rumahan tidak membutuhkan modal besar, dengan resiko kebangkrutan yang tidak fatal dari sisi keuangan.
Bisnis rumahan yang sebagian orang dianggap remeh, ternyata menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan. Berikut ini bisnis rumahan dengan model kecil yang bisa Anda kembangkan:
1. Jualan Online
Toko online hingga tahun 2014 masih menjadi pilihan bagi pebisnis yang minim modal. Kebebasan waktu yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan, bahkan bisa menjadi bisnis sampingan tanpa meninggalkan pekerjaan utama. Tapi, jika sudah menemukan celah keuntungan yang didapat, penghasilan dari bisnis ini bisa lebih besar dari pekerjaan sebelumnya. Salah satu contohnya adalah kisah Irwan yang terjun dalam bisnis online (Baca: Tidak Mau Terjerumus Riba, Irwan Tetap Nekat Bisnis Tas), yang sebelumnya menjual tas dengan cara broker. Berkat keuletannya hingga dia bisa membuat produk sendiri dengan omset sudah melebihi gaji kantoran.
Jika Anda masih bingung memulainya, maka silahkan baca artikel Langkah Awal Jualan Online
2. Bisnis Kuliner
Jumlah penduduk Indonesia yang lebih 250 juta menjadi market yang sangat berpeluang untuk bisnis kuliner. Apalagi dalam hal makanan, masyarakat Indonesia memang terbilang konsumtif. Terbukti menjamurnya gerai-gerai yang menjual makanan di setiap tempat yang masih bisa kita saksikan saat ini.
Tidak harus ahli dalam bidang kuliner untuk memulai bisnis ini. Kalau kita lihat, pebisnis yang sudah sukses sebelumnya bukanlah orang yang berlatar belakang kuliner. Lihat saja seorang Didik yang berbisnis pancake durian (Baca: Bisnis Pancake Durian, Untungnya Membahana), dia hanya seorang lulusan Kimia UGM tapi sudah mengantongi omset puluhan juta rupiah dari bisnis kuliner.
Atau Anda bisa melihat sosok Riezka Rahmatiana, wanita yang sukses di usia mudanya. Hanya bermodal 2 juta rupiah mendirikan bisnis kuliner Pisang Ijo Makasar mampu meraup omzet hingga 800 juta rupiah. Wanita asal asal Lombok ini membawa bendera bermerk JustMine.
Nah, jika Anda ingin menjajal peluang bisnis ini, Anda bisa melakukan riset pasar, jenis makanan yang disukai masyarakat, cara mengolah makanan dan buat kemasan yang menarik pelanggan.
3. Buka Lapak di Teras Rumah atau Keagenan
Memanfaatkan rumah untuk bisnis tidak melulu membutuhkan modal besar. Jika ada tempat , teras Anda bisa bisa digunakan untuk menjual sesuatu. Jual pulsa misalnya, hanya butuh HP dan beberapa puluh ribu untuk deposit pulsa, Anda bisa mendapatkan keuntungan 500 hingga 1000 rupiah setiap transaksi. Kita tahu di era sekarang orang tidak lepas dari yang namanya Handphone.
Atau Anda bisa dengan menjadi agen produk yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Anda tinggal melobi para distributor dengan sistem kongsi,tentu saja amanah sebagai modal awalnya.
4. Jualan dengan Sistem Dropshipping
Jualan dengan sistem Dropshipping bisa menjadi alternatif untuk yang minim modal. Beberapa keuntungan sistem dropshipping antara lain:
Dropshipper mendapat untung atau fee atas jasanya memasarkan barang milik supplier.
Tidak membutuhkan modal besar untuk menjalankan sistem ini.
Sebagai dropshipper, Anda tidak perlu menyediakan kantor dan gudang barang.
Walau tanpa berbekal pendidikan tinggi, asalkan cakap berselancar di dunia maya, Anda dapat menjalankan sistem ini.
Anda terbebas dari beban pengemasan dan distribusi produk.
Sistem ini tidak kenal batas waktu atau ruang, alias Anda dapat menjalankan usaha ini kapan pun dan di mana pun Anda berada.
Dalam tinjauan hukum syariah, jualan dengan sistem dropshipping diperbolehkan. Anda bisa baca di Hukum Dropshipping
5. Buka Les Privat
Kemampuan Anda dalam mengusai mata pelajaran tertentu bisa menjadi modal untuk memulai bisnis ini. Misalkan Anda ahli bahasa inggris, cukup Anda menyediakan whiteboard, spidol, modul pelajaran dan absensi. Anda bisa merekrut anak-anak disekitar perumahan.
Pengusahamuslim.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
DONASI hubungi: 087 882 888 727
Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial
Read more https://pengusahamuslim.com/3825-bisnis-rumahan-dengan-modal-kecil.html
Modal itu Bernama “Kepercayaan”
Modal Kepercayaan
Penulis: Ustadz Muhammad Yassir, Lc (Dosen STDI Jember)
Dalam sebuah artikel yang pernah dimuat di website Pengusahamuslim.com, membahas suatu solusi bagi pengusaha pemula yang ingin berusaha tapi tidak punya modal. Penulis memberikan beberapa alternatif seperti: Mudharabah, salam, membeli barang tapi berhutang, dan sarikat dagang. Selain itu juga dibawakan permisalan “modal dengkulnya” Purdi Chanda dalam memulai karirnya di bidang bimbingan belajar.
Saya ingin bertanya, “Benarkah Purdi Chandra memulai bisnisnya dengan modal dengkul?”
Apa jawaban anda?
Saya akan tegas menjawab “tidak”. Kenapa?
Baiklah, saya akan memberi sedikit ilustrasi.
Coba bayangkan kalau Purdi chandra membimbing anak SMA dengan modal dengkul. Bayangkan kalau ia keliling ke rumah-rumah untuk menawarkan menjadi guru private anak mereka, dengan berkata, “saya akan mengajar anak anda dengan modal dengkul”.
Kira-kira, apakah ada orang tua yang tega anaknya dibimbing oleh orang yang bermodal seperti ini? Sudah tentu “tidak”. Orang tua akan bertanya latar belakang pendidikannya ataupun status pendidikan dirinya saat ini.
Sebenarnya, untuk kasus pak Purdai Chandra, Sudah jelas beliau memiliki modal besar untuk membimbing belajar, yaitu ijazah sekolah yang ia miliki, status dirinya sebagai “pernah mahasiswa”. dengan “modal” itu ia bisa menarik perhatian orang agar yakin dan percaya bahwa anaknya dibimbing oleh orang yang tepat. Terbukti, murid pertamanya hanya 2 orang anak bimbingan itupun tetangga dia,yang tentunya sudah mengenal dia sebelumnya.
Yang dapat saya simpulkan dari solusi bagi “pengusaha tanpa modal” yang disebutkan di atas (yaitu: Mudharabah, salam, membeli barang dengan cara berhutang, dan sarikat dagang), berhulu pada satu modal utama yaitu “kepercayaan”
Mari kita buktikan:
Bedakan antara berbicara teori dengan praktek. Kalau kita sedang membahas teori hukum mudharabah, sarikat dagang, aqad salam, memang mudah. Silahkan buka kitab fiqh manapun, maka akan kita temukan rincian hukumnya dan segala konsekuensi muamalah tersebut.
Akan tetapi, yang sedang kita bicarakan di sini adalah solusi bagaimana agar orang yang tidak punya finansial bisa memulai usaha dengan mempraktekkan mudharabah, sarikat dagang, atau aqad salam. Biasanya orang yang tidak punya modal finansial adalah “pendatang baru” di dunia bisnis.
Kalau kita berbicara praktek, berarti kita berbicara sesuai dengan dunia nyata, keadaan riil di lapangan. Maka, coba perhatikan lapangan dunia bisnis!
Pertama: tempatkan diri anda sebagai pengusaha pemula. Lalu bertanyalah:
Saya ingin praktek mudharabah, siapakah orang kaya yang rela menyerahkan sejumlah uangnya untuk dikelola oleh saya?
Saya ingin praktek aqad salam, siapakah yang bersedia membayar tunai sejumlah uang kepada saya sedangkan barang dagangan belum saya miliki, hanya janji yang bisa saya berikan bahwa barang tersebut akan dikirim tahun depan.
Kedua: tempatkan diri anda sebagai seorang milyuner. Lalu bertanyalah:
Maukah saya menyerahkan sejumlah uang saya untuk dikelola orang lain? Siapakah orang itu? Apa trade record dia dalam dunia usaha? Bisakah ia dipercaya?
Saya butuh rempah rempah sebanyak 200 ton tahun depan untuk produksi jamu di pabrik saya. maukah saya membeli dengan aqad salam dari dia, dengan menyerahkan uang tunai sejumlah 800 juta? Bisakah dia dipercaya akan mengirimkan barangnya tahun depan?
Mungkin itulah pertanyaan yang akan terbersit dari kedua belah pihak.
Ternyata, intinyanya dalam permodalan hubungan kepercayaan lah yang lebih kuat menentukan.
Jadi, bagaimanakah membangkitkan kepercayaan orang pada kita?
Kita bertanya demikian adalah bertujuan mendapatkan kepercayaan untuk mengelola dana dari orang lain.
Namun, sebelum kita mendapatkan kepercayaan itu, marilah kita perhatikan bagaimana cara Islam menentukan standar penetapan kepercayaan.
Allah berfirman:
وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ آنَسْتُمْ مِنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ
Artinya: Ujilah anak yatim itu sampai mereka baligh dan cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara dan mengelola harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. (QS. An Nisa: 6)
Maksud ayat di atas adalah, seorang anak yatim yang ditinggal mati orang tuanya pasti mendapatkan harta warisan dari mereka. Anak yatim itu beserta hartanya diperintahkan Allah Ta’ala untuk dijaga oleh kerabatnya atau orang lain. Harta anak yatim tersebut digunakan seefesien mungkin untuk memenuhi kebutuhannya. Harta itu baru boleh diserahkan sepenuhnya pada anak yatim itu bila terpenuhi dua syarat:
Pertama: ia sudah baligh
Kedua: ia sudah mampu menjaga dan mengelola harta tersebut.
Allah menyuruh praktek demikian, padahal konteks ayat tersebut adalah menyerahkan harta anak yatim pada pemiliknya sendiri. belum boleh diserahkan bila belum muncul kepercayaan bahwa ia mampu mengelola harta tersebut.
Nah, mari kita membuat analogi prioritas, maksudnya: Bila untuk pengelolaan harta sendiri saja butuh kepercayaan, apalagi untuk mengelola harta orang lain, maka pastinya kepercayaan itu harus mencapai level yang tinggi.
Intinya, bangkitkanlah kepercayaan orang lain pada diri anda. Tidak mudah orang akan menyerahkan sejumlah uang untuk dikelola orang lain bila orang tersebut belum bisa memberiakan kepercayaan yang bisa membuktikan kemampuannya dalam mengelola uang tersebut.
Ujian adalah salah satu cara mengeluarkan “ijazah kepercayaan”
Dalam tafsir ayat di atas, para ulama mencontohkan bagaimana bentuk ujian untuk anak yatim tersebut. di antaranya, mereka diserahkan sedikit harta kemudian disuruh untuk berdagang di pasar, atau diinvestasikan/dikelola di bidang lain untuk mengembangkan harta tersebut. Bila terbukti ia mampu, barulah selurah hartanya diserahkan.
Kesimpulannya: Bagi pengusaha baru yang tidak punya modal riil (finansial), perlihatkan dengan usaha anda bahwa anda punya trade record yang dapat dibuktikan kepercayaannya.
Jadi, tidak ada usaha yang dimulai tanpa modal sepeser pun. Karena usaha mewujudkan kepercayaan orang lain juga butuh modal riil walaupun sedikit jumlahnya.
Pengusahamuslim.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
DONASI hubungi: 087 882 888 727
Donasi dapat disalurkan ke rekening: 4564807232 (BCA) / 7051601496 (Syariah Mandiri) / 1370006372474 (Mandiri). a.n. Hendri Syahrial
Read more https://pengusahamuslim.com/3874-modal-itu-bernama-kepercayaan.html
10 Hal yang Menyebabkan Kegagalan dalam Bisnis Online
Inilah yang Menyebabkan Kegagalan dalam Bisnis Online
Sebagaimana dunia bisnis pada umumnya, bisnis online pun tidak serta merta dapat memberikan perubahan hidup dengan penghasilan puluhan ribu USD dalam waktu sekejap. Apalagi secara instant mampu membuat Anda menjadi kaya raya sebagaimana banyak kita temui pada kebanyakan sales letter jualan.
Selain dibutuhkan konsep dan framework bisnis yang tertata, Anda juga harus mengenali hal-hal yang cenderung dapat menyebabkan Anda gagal dalam bisnis online. Terlebih bagi para pemula yang masih meraba-raba atau bahkan belum terjun ke dunia ini secara lebih jauh.
Berikut 10 hal yang dapat membuat anda gagal saat terjun ke dalam bisnis online:
1. Salah dalam Perencanaan
Tidak peduli apa jenis bisnis yang Anda jalankan, Anda jelas membutuhkan rencana bisnis dengan tujuan yang jelas. Buatlah peta rencana jangka pendek dan jangka panjang? Tak lupa rumuskan langkah-langkah praktis untuk merealisasikan rencana tersebut.
2. Keliru Pelaksanaan Program kerja
Jika Anda sudah memiliki rencana bisnis serta langkah praktis program kerja, maka pastikan Anda untuk mengikutinya? Rencana tidak akan berarti apa-apa jika Anda tidak mengikutinya. Monitor secara berkala dan lakukan revisi jika perlu.
3. Target Awal yang Terlalu Besar
Hal ini menjadi salah satu penyebab yang jarang disadari. Kebanyakan orang, ketika akan memulai bisnis cenderung langsung menentukan target awal yang terlalu besar tanpa perhitungan. Padahal parameter internal dan eksternal belum dipetakan dengan baik, tapi sudah berani memasang target terlalu tinggi.
4. Minimnya Pengetahuan
Anda wajib dan harus punya pengetahuan pada apa yang akan Anda kerjakan. Tidak harus menguasai semua, tapi Anda wajib untuk mengetahui bidang yang sedang Anda kerjakan. Hal ini bisa diperoleh dengan mencari course terkait ataupun mencari mentor yang bersedia membantu Anda. Bukan yang justru akan menipu dan memanfaatkan Anda
5. Tidak Berinvestasi dalam Bisnis
Adalah sebuah fakta bahwa di dunia ini, segala sesuatu yang mempunyai value lebih tentu akan mempunyai harga. Namun bukan berarti bahwa segala sesuatu yang gratis itu tidak baik. Hanya saja sangat sering saya dapati bahwa tools dan atau aplikasi terbaik hanya dapat diperoleh dengan sejumlah dana. Sehingga, tugas Anda adalah menginvestasikan dana pada tools dan atau aplikasi yang tepat.
6. Bersikap Terlalu Pasif atau Terlalu Aktif
Ketika bisnis sudah berjalan, maka langkah selanjutnya adalah mempromosikan produk. Meskipun Anda mempunyai produk terbaik di dunia, tanpa promosi yang baik, maka tidak akan ada satu orang pun yang akan tahu tentang produk tersebut. Apalagi mengkonversinya menjadi transaksi jual beli.
Begitu pula jika terlalu aktif, maka akan membuat tidak nyaman para calon pelanggan potensial Anda. Alih-alih menjadi simpatik, spamming hanya akan merusak citra brand dan nama baik Anda. Lakukan promosi secara elegan.
7. Kurangnya Kesabaran
Anda tidak akan membuat ratusan juga pada bulan ketika Anda baru mulai pertama melangkah. Dibutuhkan waktu dan ujicoba untuk membangun bisnis serta meningkatkan konversi Anda (Baca: Jatuh Bangun Menggapai Kesuksesan). Pada awalnya, Anda mungkin akan benar-benar menghabiskan sekian banyak modal. Dan ini adalah masa di mana banyak pada pebisnis yang menyerah tanpa memberikan waktu bagi bisnis mereka untuk tumbuh.
8. Salah dalam Memilih Niche
Ketepatan dalam memilih niche dan pasar spesifik adalah keharusan. Cari niche yang tepat serta pelajari channel pemasarannya. Jangan sampai Anda menciptakan produk baru kemudian mencari pasarnya atau mempelajari cara memasarkannya. Sehingga sudah bisa dikalkulasikan potensi revenue pada bulan pertama.
9. Monoton dan Tidak Ada Keunikan
Salah satu kesalahan yang cukup banyak terjadi adalah tidak adanya diferensiasi produk. Terlebih bagi Anda yang bermain di pasar yang padat pesaing. Amati pesaing, cari celah untuk inovasi, dan jual value pembeda itu. Keluarlah dari kerumunan agar mendapatkan perhatian.
10. Kurangnya Komitmen
Untuk menjadi sukses, Anda harus berkomitmen untuk sukses. Di balik setiap kisah sukses orang lain, pasti ada ribuan jam kerja yang mereka korbankan serta dedikasi tinggi yang mereka keluarkan. [RM]
Siap untuk maju dan sukses?
Oleh Andita Sely Bestoro
[MNM/PM]
Related
Read more https://pengusahamuslim.com/4389-10-hal-yang-menyebabkan-kegagalan-dalam-bisnis-online.html
Bagaimana Cara Menghasilkan Uang dari Hobi Kita
Bagaimana Cara Menghasilkan Uang dari Hobi
Hidup perlu kita nikmati, tetapi ketika kita tidak bisa menikmatinya menyebabkan kelelahan sepanjang hari, apalagi masalah pekerjaan, yah ujung-ujungnya akan segara pensiun dini.
Setiap orang mempunyai hobi dan mereka pasti menikmatinya. Itulah cara mengungkapkan diri demi merasakan kenyamanan didalamnya. Yang lebih baik lagi, yaitu menjadikan hobi kita bisa menghasilkan keuntungan.
Apakah Anda tidak ingin mengembangkan hobi menjadi sebuah pekerjaan yang menjanjikan, atau kita jadikan hobi itu pekerjaan sampingan yang menghasilkan uang. Kami mempunyai beberapa tips bagaimana cara menghasilkan uang dari sebuah hobi.
Saat Anda membaca tulisan ini, ingat.. dan selalu ingat… dalam memulai bisnis dari satu sisi bisa menjadi pekerjaan yang berat bagi Anda. Anda akan mengalami kemunduran diawal, tetapi jika hati Anda ada didalamnya (rasa suka) insya Allah Anda akan mencapai kesuksesan. Anda melakukan semua ini karena mencintai hobi Anda, bukan semata karena uang. Uang akan datang setelah minat itu muncul.. (biidznillah)
Yang namanya hobi, ya kita akan menikmatinya walaupun menghasilkan keuntungan ataupun tidak. Kita mengerjakannya dengan bahagia dan suka rela. Jika kita hendak menjadikannya sebuah bisnis, dibutuhkan kerja keras dan ketelatenan. Bertekad kuat untuk mencapai puncak. Saya yakin Anda bisa. Berikut ini tips yang bisa membantu Anda memulainya.
Menjual Produk
Menikmati hobi dengan menghasilkan sesuatu…yap menjualnya. Pastikan Anda mempunyai sesuatu yang istimewa dibanding orang lain. Anda bisa menjual di marketplace lokal, tetapi jika mampu menjualnya ke seluruh dunia Anda bisa memasukkan produk ke Ebay, Etsy atau Amazon.
Anda pasti ingat tahun lalu, trend akik meledak berkat penghobi. Forum-forum jual beli online maupun offline banyak berjejalan penjual akik dari berharga puluhan ribu hingga puluhan juta. Jadi hobi bisa saja menjadi bisnis menjanjikan.
Melibatkan orang lain
Beberapa hobi butuh melibatkan orang lain. Contohnya yang saat ini lagi boming di Indonesia adalah hobi memanah. Mengajari pemula yang sama-sama hobi memanah bisa jadi menguntungkan. Jadinya Anda bisa buka kursus mingguan, bulanan.. dan membikin komunitas pemanah di daerah Anda. Dan tentu saja sekalian saja Anda menjual unit panahan.
Temukan Pekerjaan yang Terkait dengan Hobi
Beberapa hobi tidak mudah untuk dijadikan bisnis. Cobalah mencari pekerjaan yang masih terkait dengan hobi Anda. Pecinta bunga, bisa menjadi penjaga kebun. Suka fitnes bisa jadi trainer. Anda mungkin tidak bisa melakukan apa yang diinginkan, tetapi menemukan sebuah pekerjaan dimana Anda bisa berbagai pengalaman dan pengetahuan tentu itu sangat menggembirakan karena bisa menyalurkan hobi Anda.
Sharing Online
Bisa jadi Anda tidak suka jualan atau mengajar terkait hobi Anda. Ngeblog aja!! Bikin website dan share kesukaan Anda. Anda bisa menulisnya dalam sebuah blog dengan berbagi ide dan pengalaman. Ambil gambar dan tunjukkan kreatifitas Anda. Tentu banyak orang akan mencari website Anda karena kesamaan hobi, dan Anda bisa menyediakan slot iklan pada web tersebut. Buat topik yang menarik atau bikin pengalaman unik Anda dengan sebuah video.
Ambil Gambar
Hampir segala sesuatu yang kita kerjakan bisa difoto. Banyak website dimana Anda bisa mempublis foto hasil karya Anda dan orang-orang bisa membelinya. Ambil gambar dari hobi yang Anda kerjakan dan jual. Siapa tahu, Anda benar-benar punya talenta menjadi seorang fotografer dan gambar Anda sangat dimintai oleh orang lain. Mereka tidak segan merogoh kocek untuk mendapatkan gambar unik darii hasil jepretan kamera Anda.
Dengan semua yang kami sebutkan diatas, perlu diingat bahwa hobi Anda tidak selalu menjadi jalan untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Perhitungkan dengan baik alasan Anda menikmati hobi, karena butuh waktu menjadikan hobi sebagai bisnis. Namun, yang lebih penting, Anda sudah mempunyai hobi untuk membantu menikmati hidup walaupun tidak menghasilkan uang sama sekali. Hobi bisa menjadi salah satu hiburan Anda dari penatnya kehidupan. [Lifehack/Joe]
PengusahaMuslim.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
DONASI hubungi: 087 882 888 727
Read more https://pengusahamuslim.com/5115-bagaimana-cara-menghasilkan-uang-dari-hobi-kita.html
Pentingnya Kepercayaan dalam Berbisnis
Oleh Abu Najmah Minanurrohman
Membangun Kepercayaan
Kepercayaan adalah sumbu dalam berinteraksi sosial. Pengusaha-pengusaha selalu mengisahkan perjalanan suksesnya diawali dengan membangun kepercayaan relasi. Ada yg mempercayakan modal, proyek dll.. Hatta bakulan online sukses lebih mengikat kepercayaan penjual dan pembeli yang tersekat jarak dan waktu.
Sebagian trainer motivasi mengatakan, “Kepercayaan itu datangnya dari orang lain dan alasannya dari kita”. Dalam artian saya punya sebab tidak dipercaya orang karena saya tidak mempunyai alasan/syarat untuk dipercaya. Dan sebaliknya kita akan tetap dipercaya, walau sebelumnya tidak dipercaya, karena mempunyai bukti kuat kita layak dipercaya.
Keruwetan hubungan (dalam segala hal), karena berkurangnya tingkat kepercayaan. Untuk mengurainya kembali, harus keposisi masing-masing dengan memantaskan dirinya pada keadaan sesungguhnya.
Memantaskan Diri untuk Dipercaya?
Aktor Jet Li memaparkan langkah awal memperoleh kepercayaan, “Pertama; ketuklah pintu, kedua; buatlah orang lain tahu bahwa kau datang, ketiga; buktikan siapa dirimu. Jika kau sudah berhasil membuktikan siapa dirimu, maka kau akan mudah mengubah orang dan mengubah keadaan.
Mari kita buktikan apakah Anda layak dipercaya!!
Berbicara teori fikih muamalah sudah banyak dijelaskan pada website ini. Sistem bagi hasil yang syar’i, sistem dropshiping dan akad-akad transaksi lainnya.
Ustadz Muhammad Yasir, MA pernah menekankan dalam tulisannya,
“Bedakan antara berbicara teori dengan praktek. Kalau kita sedang membahas teori hukum mudharabah, sarikat dagang, aqad salam, memang mudah. Akan tetapi, yang sedang kita bicarakan di sini adalah solusi bagaimana agar orang yang tidak punya finansial bisa memulai usaha dengan mempraktekkan mudharabah, sarikat dagang, atau aqad salam. Biasanya orang yang tidak punya modal finansial adalah “pendatang baru” di dunia bisnis.”
Zaman sekarang tidak mudah orang mempercayakan duitnya kepada kita.
Kalau kita berbicara praktek, berarti kita berbicara sesuai dengan dunia nyata, keadaan riil di lapangan. Maka, coba perhatikan lapangan dunia bisnis!
Pertama: tempatkan diri anda sebagai pengusaha pemula. Lalu bertanyalah:
Saya ingin praktek mudharabah, siapakah orang kaya yang rela menyerahkan sejumlah uangnya untuk dikelola oleh saya?
Saya ingin praktek aqad salam, siapakah yang bersedia membayar tunai sejumlah uang kepada saya sedangkan barang dagangan belum saya miliki, hanya janji yang bisa saya berikan bahwa barang tersebut akan dikirim tahun depan.
Kedua: tempatkan diri anda sebagai seorang milyuner. Lalu bertanyalah:
Maukah saya menyerahkan sejumlah uang saya untuk dikelola orang lain? Siapakah orang itu? Apa trade record dia dalam dunia usaha? Bisakah ia dipercaya?
Saya butuh rempah rempah sebanyak 200 ton tahun depan untuk produksi jamu di pabrik saya. maukah saya membeli dengan aqad salam dari dia, dengan menyerahkan uang tunai sejumlah 800 juta? Bisakah dia dipercaya akan mengirimkan barangnya tahun depan?
Mungkin itulah pertanyaan yang akan terbersit dari kedua belah pihak.
Ternyata, intinyanya dalam permodalan hubungan kepercayaan lah yang lebih kuat menentukan.
Jadi, bagaimanakah membangkitkan kepercayaan orang pada kita?
Kita bertanya demikian adalah bertujuan mendapatkan kepercayaan untuk mengelola dana dari orang lain.
Namun, sebelum kita mendapatkan kepercayaan itu, marilah kita perhatikan bagaimana cara Islam menentukan standar penetapan kepercayaan.
Allah berfirman:
وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ آنَسْتُمْ مِنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ
Artinya: Ujilah anak yatim itu sampai mereka baligh dan cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara dan mengelola harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. (QS. An Nisa: 6)
Maksud ayat di atas adalah, seorang anak yatim yang ditinggal mati orang tuanya pasti mendapatkan harta warisan dari mereka. Anak yatim itu beserta hartanya diperintahkan Allah Ta’ala untuk dijaga oleh kerabatnya atau orang lain. Harta anak yatim tersebut digunakan seefesien mungkin untuk memenuhi kebutuhannya. Harta itu baru boleh diserahkan sepenuhnya pada anak yatim itu bila terpenuhi dua syarat:
Pertama: ia sudah baligh
Kedua: ia sudah mampu menjaga dan mengelola harta tersebut.
Allah menyuruh praktek demikian, padahal konteks ayat tersebut adalah menyerahkan harta anak yatim pada pemiliknya sendiri. belum boleh diserahkan bila belum muncul kepercayaan bahwa ia mampu mengelola harta tersebut.
Nah, mari kita membuat analogi prioritas, maksudnya: Bila untuk pengelolaan harta sendiri saja butuh kepercayaan, apalagi untuk mengelola harta orang lain, maka pastinya kepercayaan itu harus mencapai level yang tinggi.
Intinya, bangkitkanlah kepercayaan orang lain pada diri anda. Tidak mudah orang akan menyerahkan sejumlah uang untuk dikelola orang lain bila orang tersebut belum bisa memberiakan kepercayaan yang bisa membuktikan kemampuannya dalam mengelola uang tersebut.
Ujian adalah salah satu cara mengeluarkan “ijazah kepercayaan”
Dalam tafsir ayat di atas, para ulama mencontohkan bagaimana bentuk ujian untuk anak yatim tersebut. di antaranya, mereka diserahkan sedikit harta kemudian disuruh untuk berdagang di pasar, atau diinvestasikan/dikelola di bidang lain untuk mengembangkan harta tersebut. Bila terbukti ia mampu, barulah seluruh hartanya diserahkan.
Kesimpulannya: Bagi pengusaha baru yang tidak punya modal riil (finansial), perlihatkan dengan usaha anda bahwa anda punya trade record yang dapat dibuktikan kepercayaannya.
Jadi, tidak ada usaha yang dimulai tanpa modal sepeser pun. Karena usaha mewujudkan kepercayaan orang lain juga butuh modal riil walaupun sedikit jumlahnya.
Jika Anda belum mempunyai kapabilitas jangan pernah memaksakan diri memegang kepercayaan dari orang lain. Setidaknya kembali mengoreksi kemampuan kita, jangan sampai kepercayaan tercabut dari diri kita. Sebagai contoh Anda bisa baca artikel: Proposal Bodong, Buat Usaha atau Buat Biaya Hidup?
PengusahaMuslim.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
DONASI hubungi: 087 882 888 727
REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Read more https://pengusahamuslim.com/5522-pentingnya-kepercayaan-dalam-berbisnis.html
7 Mitos Seputar Memulai Usaha
Mitos-mitos Seputar Memulai Usaha
Oleh: Joe Minanurrohman
Tiba-tiba muncul dalam benak kita ingin memulai usaha. Darimana ide itu muncul? Jangan-jangan akibat terbakar semangat para motivator bisnis. Ehm bisa jadi sih, walaupun karena alasan lainnya.
Namun coba kita selami, kebanyakan mindset orang memulai usaha itu bermacam-macam. Dalam benak sering terbayang enaknya jadi pengusaha bisa plesiran kemana-mana, enaknya jadi pengusaha bisa sering bareng keluarga, enaknya jadi pengusaha tinggal duduk-duduk dapat duit dan banyak hal lainnya. Yang jadi pertanyaan, benarkah mitos tersebut?
Yuk kita buat daftar mitos-mitos seputar orang yang akan terjun memulai usaha.
Jadi pengusaha Lebih Mulia daripada Pegawai
Ada loh yang beranggapan seperti itu, sepertinya jadi pegawai itu kelas rendahan karena disuruh-suruh si bos. Pola pikir seperti perlu dikikis habis. Menjadi pengusaha atau pegawai memang pilihan manusia, namun Allah yang menentukan. Setiap orang mempunyai kemampuan masing-masing. Ada tipe manusia yang memang cocok jadi pekerja dan tidak cocok jadi pengusaha. Ritme dunia seperti itu, Allah menempatkan manusia sesuai dengan kadarnya masing-masing
Contoh sederhana Anda bisa lihat koloni lebah. Ada ratu lebah, ada 1 pejantan, ada lebah pekerja pencari madu, lebah pengumpul pollen dan ada lebah perawat yang bertugas merawat ratu dan anak. Mereka mempunyai tugas masing-masing.
Sudah sepatutnya kita belajar ilmu dari lebah. Bukan karena perbedaan strata antara pekerja dan ratunya. Namun komitmen mereka menjaga amanah menempati posnya masing-masing.
Bukan berarti tidak boleh jadi pengusaha loh, Cuma mendudukkan masalah bahwa jikalaupun kita masih menjadi pekerja bukan berarti status kita hina.
Setelah Resign, Buka Usaha Langsung Laris
Nah, ini yang sering membayang-bayangi kita tatkala akan memasuki dunia bisnis. Angan-angan setinggi langit dalam waktu super kilat usaha langsung sukses.
Tetapi faktanya: Tidak cukup satu bulan, dua bulan, tiga bulan… Transformasi dari karyawan menjadi pengusaha tentu saja membuat anda memulai dari nol. Iya benar-benar dari nol..makanya benar-benar siapkan mental diawal. Dimana setiap pengusaha akan mengalami “fase jatuh bagun” yang harus dijemput selama menapaki jalan pengusaha. Di fase ini banyak pengusaha yang tidak kuat dan akhirnya menemui kebangkrutan. Mental yang kuat untuk menjadi pengusahan akan lebih ampuh bila diniatkan dengan benar.
Jadi Pengusaha Punya Waktu Luang dan Bisa Santai
Merasa jenuh dengan rutinitas kerja dari jam 08.00-17.00, lalu punya keinginan menjadi pebisnis murni agar punya waktu luang buat bersantai.
Pada kenyataannya, diawal memulainya mungkin hampir seluruh waktu kita akan tersita untuk usaha. Jangankan untuk keluarga, sampai-sampai urusan mandipun bisa terlupakan.
Tetapi kita harus bisa me-manage waktu dengan baik. Belajar me-manage waktu adalah salah satu kunci. Bekerja lebih lama bukan berarti melupakan keluarga atau saudara. Kita juga harus bisa meluangkan waktu buat mereka.
Aku Punya Ide Keren, Yakin Deh Laku Keras!
Ada yang seperti itu? Kelihatannya banyak kali ya.
Faktanya, ide tidak mungkin berjalan baik tanpa pemasaran. Berapa banyak pebisnis pemula gulung tikar karena termakan ide-ide tanpa melihat kebutuhan masyarakat. Maka kenalilah kembali ide bisnismu apakah memang diminati masyakarat. Jika ide ini masih tergolong baru, lakukan riset pasar agar ide itu bisa diterima oleh masyarakat.
Enaknya Jadi Pengusaha Bisa Bebas Financial
Faktanya, bukan bebas financial tapi banyak keluar modal. Tabungan ludes dan bisa jadi makin banyak hutang. Namun nasalahnya jika dia sudah nekat hutang bank dengan bunga berlipat. Dan dia masih meraba-raba dalam kebutaan usaha. Takutnya sudah jatuh tertimpa tangga. Usaha mandeg, dikejar hutang dan kehidupannyapun tertekan.
Jadi Pengusaha Harus Bergaul dengan Para Pengusaha
Kalau kita lihat dalam komunitas-komunitas tertentu, syarat untuk jadi pengusaha harus bergaul sesama pengusaha. Tujuannya agar bisa ketularan dan mendapat mentoring dalam memulai usaha.
Memang bisa jadi benar seperti itu, tapi tidak sepenuhnya benar. Faktanya dalam memulai usaha banyak kok mereka figt tanpa berkomunitas, tanpa membatasi pergaulan. Contoh kecilnya Anda lihat orang-orang yang berjualan dipinggir jalan.
Jadi pengusaha harus punya tempat sendiri buat kantor
Kantor memang perlu sih, tapi ketika baru memulai usaha apakah sudah diperhitungkan modal buat menyewa kantor? Sementara harga sewa ruko di pinggir sangat mahal. Rata-rata 50 % lebih modal habis terserap ke sewa tempat beserta aksesorisnya.
Memulai usaha tidak harus punya ruko buat kantor. Sejarah membuktikan saat berdirinya google, masih ingat? Google pertama kali hanya berkantor di garasi, kini telah berkembang menjadi raksasa digital.
PengusahaMuslim.com didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia.
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
SPONSOR hubungi: 081 326 333 328
DONASI hubungi: 087 882 888 727
REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Read more https://pengusahamuslim.com/5733-7-mitos-seputar-memulai-usaha.html
Nilai-nilai Intangible (3) – Lanjutan
Sekarang kita, Insya Allah akan melanjutkan tulisan tentang Nilai-nilai Intangible, kali ini dengan memperhatikan arahan dari owner milis pengusaha-muslim.com, khususnya untuk calon-calon pengusaha muslim dan muslimah yang diharapkan bisa menjadi pengusaha yang Smart.
Memang, ada dilema tersendiri yang bakal ditemui dan mau tidak mau musti dihadapi oleh calon pengusaha pemula, bisa jadi keinginannya untuk menjadi pengusaha dibatalkan karena takut risiko, takut dengan kemungkinan-kemungkinan buruk, namun bila kita maju terus untuk jadi pengusaha dengan modal yang pas-pasan, juga ngga ada jaminan kita bakal berhasil. Memang sih, … setiap orang punya hak buat takut dengan yang namanya risiko atau sebaliknya.
Maksud ana gagalnya, kalau kita umpamakan ingin menembak suatu sasaran tembak… “Tembakan kita meleset”, ….. model yang kaya gini mah … biasa dalam bisnis. Akan tetapi, kalau kita gagal dalam arti “Kehabisan peluru”, atau “kehilangan sumber penghasilan” , lebih parah lagi “menanggung hutang“, atau karena waktu kita memulai berbisnis harus “meninggalkan pekerjaan” yang menjadi sumber utama penghasilan kita, udah pasti efeknya berbeda!
Nah, bagaimana kita mensiasatinya? atau cara kita berkelit dari dilema yang sulit seperti ini? (kaya lagi silat ,,, pake berkelit segala), tapi kalau harus dijawab dengan tulisan … wah repot juga neeh, … bisa-bisa engga selesai-selesai nulisnya. Soalnya, ada sejumlah atau segudang jawaban, ditambah lagi… dengan sekian alternatif, dan sekian opsi (musti ada diskusi interaktif … dengan para pakar bisnis), namun tunggu dulu, barangkali ada yang ingat dengan istilah Street Smart? … iya betul … terjemahan sederhananya kurang lebih … “cerdas di lapangan”, atau, .. kalau kita lagi ngobrol santai membahas suatu persoalan dengan group kita, …. kadang terlontar kata-kata, …. “Ach tenang aja, … dia khan “jam terbangnya” udah tinggi, jadi persoalan kaya gitu sih Insya Allah bisa diatasi.”
Kalau ada rekan-rekan milis yang pernah mengikuti dialog interaktifnya Oom Bob (Bob Sadino) kira-kira tahun 2003 di Majalah Manajemen, barangkali masih ingat (mudah-mudahan memori disk ana … ngga lagi error … he…he.he). Gambaran aplikatifnya :
“Cukup satu langkah awal. Ada krikil kita singkirkan,. .. terus melangkah … Bertemu duri kita sibakkan, maju terus … Terhadang lubang kita lompati … maju terus …. Bertemu api kita mundur sebentar (tunggu apinya padam … barangkali maksudnya Oom Bob ..ya), maju terus …., Berjalan terus dan mengatasi masalah … “. Jadi dengan kata lain kecerdasan di lapangan (street smart) termasuk modal Intangible yang oke punya … (luar biasa perannya).
Balik ke si George (klik lihat episode 1), hasil survey yang menanyakan; Sejauh mana relevansi antara latar belakang pendidikan dengan profesi yang kita geluti sekarang (bisnis)?, kurang lebih hasil survey mencatat : hubungannya sangat dekat, ada juga yang menjawab relevansi itu tetap ada, ….. ada juga yang menjawab tidak ada sama sekali, …. tapi yang terbanyak jawabannya ; “street smart is more important in business than an advanced degree”.
Jadi yang diperlukan sekarang sudah mulai kelihatan, yakni kecermatan, keberanian (harus berani berubah), dan kesiapan kita.
Kita musti cermat, ,supaya terhindar dari yang namanya “Kegagalan dalam bentuk kehabisan peluru”, atau “menanggung hutang”. Namun… Upayakan!!!, risiko itu (bila harus terjadi), hanya berupa kegagalan dalam bentuk “meleset tembakan kita”, atau belum banyak untung … oke!
Maju terus kawan, … kita perlu keberanian untuk melawan ketakutan kita yang membisikkan teror “bagaimana nanti kalau gagal?”, … dan lain-lain. Maksud ana, selama ketakutan semacam itu belum bisa kita atasi, sebaiknya … sembunyikan dulu keinginan kita untuk menjadi pebisnis (pengusaha). Dus.., jadi (sama ajang dong artinya dus … sama .. jadi), yang kita butuhkan sekarang adalah kesiapan mental untuk menumbuhkan bangkitnya kecerdasan yang namanya “Street Smart”.
Pebisnis harus kenyal seperti bola karet, biar jatuh berkali-kali …., harus tetap siap bangkit, …. mengapa?
“Kita tidak pernah tahu, pada kali keberapa, kita sukses”, gambarannya, mungkin kita tersandung tiga kali, lalu berhenti. Bisa jadi pada kesempatan yang ke empatnya kita sukses, … jadi rugi dong kalau baru tiga kali kesandung kita berhenti … iya khan?, tapi ada juga yang sampai tua belum sukses-sukses …. hm..hm.. hm, contohnya ana aja deh ….he..he.. he, kalau sukses itu barometernya musti punya pesawat! … soalnya ana baru punya pesawat telepon, itupun udah ana sangat syukuri, soalnya banyak yang udah tua juga belum punya pesawat telp. …. yang penting kita harus pandai bersyukur, dan jangan lupa memohon pertolongan Allah SWT.
Beberapa pakar kepribadian, melontarkan gagasan soal perbedaan karakter manusia unggul dan tukang panggul, professional dan pekerja. Katanya, manusia unggul dan profesional, adalah mereka yang selalu berfikir bagaimana terus menerus meningkatkan kualitas, sehingga performance selalu meningkat. Mereka menjadikan akal pikiran sebagai imam atas perut. Makanya mereka selalu bekerja dengan cerdas di lapangan kehidupan manapun juga, (termasuk dalam dunia bisnis). Sebaliknya, tukang panggul yang sekedar pekerja, … pencari nafkah, dan jauh dari sikap professional, selalu menjadikan perut sebagai imam atas otaknya. Mereka selalu dikelilingi masalah, dan tak pernah berinisiatif mencari solusi atas masalah. Dan, enggan menggunakan kemampuan akalnya,… walaupun sebenarnya mereka-mereka bisa jadi mempunyai potensi kecerdasan.
Bahwa Allah Ta’ala telah menciptakan manusia sebagai sesempurna mahluk. Punya otak dan punya hati, tak sekedar perut. Dan yang terpenting, sebagai insan beriman, kita punya Tuhan, yang selalu memelihara dan bersahabat dengan manusia yang optimistic, dan kita harus selalu pandai mencari solusi atas masalah yang timbul, dan mengembangkan gagasan segar dan cerdas, agar cepat keluar dari masalah yang dihadapi. Disini, … kualitas pebisnis tangguh akan nampak saat ia mengahadapi tantangan.
Selamat berjuang kawan, semoga Allah Ta”ala memudahkan jalan kita menuju kebaikan. Amin
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Umar – Tukang Nasi
Read more https://pengusahamuslim.com/343-nilainilai-intangible-3-lanjutan.html
Harus Berani Berubah
Bisnis itu seperti kehidupan, ia mengikuti tahapan-tahapan yang alamiah dan pasti. Ada saat kelahiran, pertumbuhan, matang, penurunan dan mati. Artinya sama juga seperti kehidupan, walaupun tahapannya sama, tetapi jangka waktu dari kelahiran sampai mati berbeda-beda untuk setiap perusahaan. Demikian juga halnya dengan pencapaian titik puncak, ada perusahaan yang mencapai titik puncak yang tinggi dalam waktu yang singkat, ada pula yang mencapai titik puncak dalam waktu yang lama.
Tahapan lahir sampai mati tidak hanya ada di bidang bisnis saja, tetapi juga di bidang mata pencaharian lainnya. Misalnya seorang pegawai negeri; ada masa mulai bekerja, dan ada pula masa pensiun. Demikian juga perusahaan swasta, ada yang besar, dan terus berkembang, namun ada juga yang tidak pernah besar, dan ada yang pernah besar tapi kemudian turun. Karyawannya pun demikian juga, ada yang diterima bekerja, dipecat, promosi, dan ada juga yang dimutasi atau bahkan didemosi.
Bisnis dalam perjalannya ada yang mengalami masa-masa sulit untuk dapat berkembang lagi, dan dirasakan sudah mencapai titik tertinggi. Maksudnya bisnis tersebut telah mencapai masa matang, yang apabila tidak segera diantisipasi, maka bisnis itu perlahan namun pasti terasa mulai menurun, misalnya keuntungan yang mulai berkurang, bahkan mungkin tidak lagi memperoleh laba. Atau katakanlah kita telah berusaha sekuat dan secerdas mungkin mempertahankan dan mengembangkannya, tetapi tidak juga berhasil. Dan jika ini terjadi, maka pda gilirannya sudah dapat ditebak akhirnya, bahwa bisnis ini akan mati atau dimatikan (dihentikan kegiatannya dari pada terus menanggung kerugian).
Menurut para pakar, salah satu kata kunci untuk mempertahankan masa tumbuh dan masa matang suatu bisnis adalah Harus Berani Berubah. Sebab menurut mereka katanya bisnis itu seperti yang di jabarkan dalam hukum relativitas, yakni tidak ada yang abadi di dunia yang fana ini kecuali perubahan itu sendiri. Dengan kata lain, bagi yang ingin bertahan harus mencermati dan mensiasati perubahan.
Internet, Handphone, SMS, Email, adalah kata-kata yang sangat akrab dengan kita saat ini, khususnya generasi muda. Padahal kata-kata ini sangat asing bagi telinga kita lima belas tahun yang lalu, dan berapa banyak saat ini orang-orang yang mengambil keuntungan dari perkembangan teknologi ini. Tengoklah warung-warung internet yang bertebaran sampai ke pelosok-pelosok tanah air, gerai-gerai isi ulang, tempat service handphone, sampai kuis-kuis di televisi yang memanfaatkan SMS sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan. Nah ini adalah gambaran bahwa dunia terus berubah, dan banyak orang bisa mengambil keuntungan dari perubahan ini.
Contoh lain adalah, kondisi masyarakat yang serba ingin praktis, mudah namun sehat, membuka peluang bisnis air minum dalam kemasan. Dalam perkembangannya kalau kita cermati terdapat banyak sekali merk-merk kemasan, dan karena kebutuhan pasar terus berubah membesar, tumbuh pula bisnis air minum isi ulang. Dan kemudian air minum isi ulang ini pun juga membuat kemasan-kemasan sendiri, bahkan sekarang kita dapat memesan air minum isi ulang dalam kemasan dengan merk kita sendiri misalnya ; merk “Umar Mineral”, dan sebagainya. Sementara itu juga tempat isi ulang juga terus bertambah, nah kalau kita tidak mencermati perubahan tersebut, apa jadinya bisnis air isi ulang kita.
Perubahan dapat pula terjadi karena persaingan yang ketat. Ketika bisnis kita sedang berkembang dan mengalami masa jaya, sementara itu disisi lain, kita dapati pesaing kita baik secara langsung maupun tidak langsung mengalami penurunan dalam bisnisnya.
Barangkali sudah kodrat manusia, akan adanya dorongan yang kuat dalam dirinya untuk tidak mau dikalahkan, kalau perlu terus menjadi pemenang, tentunya akan bereaksi terhadap kekalahannya. Mereka akan melakukan sesuatu untuk tidak terus menerus kalah. Dan juga tidak menutup kemungkinan adanya pesaing baru yang datang, karena mereka melihat bahwa bisnis yang kita jalani menarik untuk dicoba dan menguntungkan.
Kenyataan akan adanya perubahan yang menuntut pebisnis untuk terus mencermati setiap perubahan dan mengatisipasinya, secara kreatif dan proaktif harus terus menyesuaikan diri. Dan bagi mereka yang pasif, statis dan tidak mau berubah, maka sudah bisa ditebak akan tertinggal, bahkan akan tergilas oleh perubahan itu.
Mencermati perubahan, dapat dilakukan dengan melihat kondisi sekeliling, memperhatikan para pesaing, membaca surat kabar, menonton televisi, bahkan kini dapat juga menggunakan fasilitas internet untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Hal ini harus sering dilakukan, guna mengadakan kajian sebelum mengambil keputusan. Dan perlu diingat untuk pebisnis adalah jangan pernah mengabaikan intuisi, hasil diskusi dengan teman, mitra bisnis, dan pendapat para ahli.
Hasil diskusi, pengamatan dan analisis perlu digabungkan dengan intuisi, dan prakiraan menurut perasaan kita. Sebab bagi pebisnis yang telah bertahun-tahun bergerak dalam satu bidang bisnis tertentu, biasanya memiliki intuisi yang telah terlatih, dan hal ini merupakan modal yang kuat bagi pebisnis kawakan yang biasanya tidak dimiliki oleh pebisnis-pebisnis pemula. Selanjutnya ambilah keputusan, setelah itu jangan lupa untuk melaksanakannya.
Selamat berjuang, dan jangan lupa untuk memohon pertolongan dari Allah SWT.
Oleh: H. Umar Hapsoro Ishak
Read more https://pengusahamuslim.com/398-harus-berani-berubah.html
5 Kesalahan Yang Harus Dihindari Dalam Bisnis Rumahan
Saat ini banyak orang yang ingin membuat usaha dari rumah. Dengan bekerja di rumah, para ibu dapat mendampingi anak-anaknya, ayah dapat memantau perkembangan anak dengan lebih baik, dan setiap orang dapat memutuskan hari dan jam kerjanya sendiri. Tidak ada lagi absen di pagi hari pukul 7! Anda dapat bekerja kapanpun anda merasa segar dan bersemangat .
Kenyataannya adalah memulai usaha rumahan biasanya memerlukan lebih banyak jam kerja dari yang Anda perkirakan. Kesalahan apa saja yang biasanya dilakukan orang saat memulai bisnis rumahan ?
1. Terlalu awal mencari pinjaman.
Ini adalah kesalahan yang sering terjadi yang sulit dihilangkan. Beberapa peluang usaha rumahan menawarkan peluang besar. Misalnya, dari iklan mereka mengatakan, anda akan mendapatkan income sebesar 6 digit di tahun pertama jika Anda mengikuti instruksi mereka. Tentu saja, Anda harus membayar lebih dari seribu dollar untuk bekerjasama dengan perusahaan tersebut. Dan instruksinya termasuk membeli barang seharga ratusan dollar dan membayar iuran bulanan yang besar untuk website.
Beberapa orang mengambil loncatan didalam situasi seperti ini dengan mengambil pinjaman yang sangat besar dan kemudian mereka tidak dapat menghasilkan uang dari sama sekali. Intinya, jangan investasi melebih dari apa yang sudah Anda miliki. Jika Anda benar-benar tidak memiliki modal, Anda bisa meminjam dalam jumlah yang kecil untuk memulai bisnis yang sangat kecil. Yang lebih baik, tidak berhutang sama sekali ! Banyak peluang bisnis yang nilainya kurang dari seratus dollar sebagai tahap awal.
2. Tidak menyadari beban kerja yang diperlukan. Banyak para pemula di bisnis rumahan yang tidak menyangka banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan agar bisnisnya dikenal. Sekali lagi, iklan bisa saja menjebak Anda. Seperti keterampilan lainnya, ketika Anda mempelajari bisnis baru, segala sesuatunya berjalan lebih lama. Memutuskan siapa yang akan ditelpon, mencari opsi iklan, dan segala sesuatunya memerlukan waktu dan tenaga yang lebih besar di tahap awal. Ini berarti pekerjaan yang diperkirakan hanya sepuluh jam seminggu akan membengkak menjadi duapuluh atau tiga puluh jam seminggu di beberapa bulan pertama.
3. Berharap mendapatkan uang banyak dalam sekejap.
Seperti bisnis lainnya, bisnis rumahan memerlukan waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan untuk dapat berjalan dengan baik. Kebanyakan pengusaha sukses akan mengatakan bahwa mereka tidak menghasilkan uang di beberapa bulan pertama . Ini adalah alasan lain, penting untuk tidak terburu-buru berhutang kecuali untuk hal-hal yang sangat penting.
4. Menjalankan bisnis yang tidak sesuai.
Jika Anda orang yang pendiam, dan bukan orang yang suka keramaian, maka akan sulit bagi Anda jika Anda mulai berpikir membuka usaha pesta rumah atau pesta perusahaan. Didalam mimpi Anda, Anda dapat melihat sosok Anda sebagai demo produk yang meyakinkan, namun pada kenyataannya, seluruh rasa malu Anda akan menyerang Anda.
5. Tidak mengijinkan adanya gangguan dari rumah. Sering kita lihat diiklan seorang ibu muda yang cantik bekerja dengan komputer dirumahnya sementara anaknya yang masih balita bermain-main dengan tenangnya di samping meja kerjanya. Ya, benar! Kebanyakan skenario adalah ibu berusaha menyelesaikan pekerjaan ketika anak sedang tidur, ketika ibu juga bisa beristirahat. Jangan lupa, ibu juga memiliki pekerjaan, yang disebut dengan Menjadi Seorang Ibu!
Bisnis rumahan bisa jadi memberikan kehidupan yang menyenangkan . Rahasianya adalah menemukan bisnis yang sesuai untuk Anda dan tidak berpikir bahwa hanya dengan memiliki modal saja sudah cukup.
Sukses memerlukan kesabaran, kerja keras dan fleksibilitas.
Sumber: authorpalace.com
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusaha Muslim.com
Read more https://pengusahamuslim.com/602-5-kesalahan-yang-harus-dihindari-dalam-bisnis-rumahan.html
Mulai Usaha, Jangan Hanya Mikir Modal
Mulai Usaha, Jangan Hanya Mikir Modal
Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits,ST,BA
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Terlebih dahulu, izinkan saya bercerita…
Diantara upaya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menguatkan persaudaraan sesama muslim adalah dengan mempersaudarakan antara muhajirin dan anshar. Mereka bisa saling menanggung antara satu dengan yang lainnya. Mengingat kondisi kaum muslimin muhajirin yang tiba di kota Madinah, kebanyakan mereka tidak memiliki harta dan keluarga.
Diantara cara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam melakukan at-Taakhi (mempersaudarakan) adalah dengan melihat latar belakang masing-masing sahabat. Kuatnya ikatan iman, sampai para kaum anshar menawarkan siap berbagi dengan sahabat muhajirin.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan, bahwa ketika orang anshar dipersaudarakan dengna muhajirin, masyarakat anshar menyampaikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اقْسِمْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ إِخْوَانِنَا النَّخِيلَ . قَالَ « لاَ » . فَقَالُوا تَكْفُونَا الْمَئُونَةَ وَنُشْرِكُكُمْ فِى الثَّمَرَةِ . قَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا
“Silahkan anda bagi kebun kurma kami dengan kawan-kawan kami Muhajirin”
“Tidak.” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Orang anshar menawarkan, “Kalau begitu, kalian cukupi kebutuhan pengelolaan kebun kami, nanti kami libatkan kalian untuk bagi hasil buahnya.”
Jawab Muhajirin, “Siap, kami dengar dan kami taat.” (HR. Bukhari 2325).
Mereka bisa salin tolong menolong dalam materi, perhatian, memberi nasehat, membangun rasa cinta karena iman. bahkan sampai diantara mereka siap mewariskan hartanya kepada saudaranya Muhajirin jika mereka meninggal. Namun ini dilarang oleh Allah, karena ahli waris yang lebih berhak dalam masalah ini. Allah jelaskan ini dalam firman-Nya,
وَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْ بَعْدُ وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا مَعَكُمْ فَأُولَئِكَ مِنْكُمْ وَأُولُوا الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. al-Anfal: 75)
Disebutkan dalam sebagian referensi bahwa para sahabat yang dipersaudarakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencapai 90 sahabat. Diantaranya,
Persaudaraan Abu Bakar as-Shiddiq dengan Kharijah bintu Zuhair
Umar bin Khatab dengan Itban bin Malik. Umar dan Itban bahkan gantian (tanawub) dalam menghadiri majlis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu mereka saling tukar hasil kajian.
Abu Ubaidah bin Jarrah dengan Muadz bin Jabal
Az-Zubair bin Awam dengan Salamah bin Sallamah bin Waqsy
Thalhah bin Ubaidillah dengan Ka’ab bin Malik
Salman al-Farisi dengan Abu Darda..
Radhiyallahu ‘anhum ajma’in…
Antara Abdurrahman bin Auf dengan Sa’d bin Rabi’ radhiyallahu ‘anhuma.
Tatkala Abdurrahman hijrah ke Madinah, beliau dipersaudarakan dengan Sa’ad bin Ar-Rabi’.
Semangat persaudaraan Sa’ad bin ar-Rabi’ dengan Abdurrahman sampai membuat beliau menawarkan separuh harta dan istrinya kepada Abdurrahman.
Akan tetapi, Abdurrahman menolak dan berkata,
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ دُلَّنِي عَلَى السُّوقِ
“Semoga Allah memberkahi keluarga dan harta kekayaanmu. Tunjukkan saja letak pasar kepadaku.”
ketika Abdurrahman pulang ke rumah, dia telah berhasil membawa pulang keuntungan berupa keju dan minyak samin. Tidak selang beberapa lama, Abdurrahman menikahi wanita Anshar dengan mas kawin berupa emas sebesar biji kurma. (HR. Bukhari 3937)..
Subhanallah… persaudaraan yang luar biasa..
Terlepas dari kondisi itu, ada sebuah pelajaran luar biasa yang diajarkan masyarakat muhajirin kepada kita.. bahwa masyarakat muhajirin, lebih memilih untuk menjadi mukmin yang mandiri dan tidak menggantungkan diri kepada tawaran orang lain.
Semangat seperti inilah yang seharusnya dibangun oleh para pengusaha muslim.. tidak bergantung kepada apa yang dimiliki orang lain.
Ketika orang pemula dalam usaha selalu berfikir, dari mana saya bisa dapat modal? Siapa yang bisa memberi modal? Aset apa yang bisa digadaikan untuk mendapatkan modal bank?…
Jika seperti yang anda pikirkan, berarti anda salah jalur dalam mengawali usaha.. karena anda di posisi terlalu bergantung dengan dana dari orang lain..
Yang lebih tepat ketika anda berfikir, usaha apa yang bisa saya kembangkan, skill bisnis apa yang bisa saya tawarkan, sehingga orang lain tertarik untuk bergabung dengan usaha saya… dengan prinsip semacam ini, anda bisa menjadi orang yang lebih mandiri. Pemodal yang butuh anda, dan bukan anda yang butuh pemodal..
Dan secara psikologi, orang yang butuh, itulah yang dikendalikan. Jika anda yang butuh pemodal, maka anda dikendalikan. Anda kalah sejak berada di awal.
Namun jika pemodal yang butuh anda, anda yang mengendalikan. Anda merdeka dari awal…
Prinsip semacam inilah yang kami ajarkan di KPMI..
Demikian, Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!
Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.
REKENING DONASI : BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
KONFIRMASI DONASI hubungi: 087-738-394-989
Read more https://pengusahamuslim.com/6515-mulai-usaha-jangan-hanya-mikir-modal.html
3 Indikator Keberhasilan Bisnis
“Apakah kesuksesan itu ?” Ketika pertanyaan ini diajukan, setiap pengusaha akan memberikan jawaban yang berbeda. Sebagian akan mengatakan bahwa sukses adalah mencapai kemandirian, kendali, dan keamanan. Sebagian lain mengatakan kesuksesan adalah kekuasaan, pengakuan, dan uang. Sebagian lain akan mengatakan mengenai persahabatan, praktek, dan bahkan bangkit dari kegagalan dst …
Kesuksesan tidak mudah didefinisikan. Sebuah bisnis biasanya melalui jalan yang panjang dan berliku, dan pada saat mencapai apa yang menjadi tujuannya, membuktikan bahwa bisnis berada dijalur yang tepat.
Perjalanan inilah yang digunakan sebagai indikator dimana bisnis tumbuh dan berkembang – di jalur yang benar.
Kesuksesan sebuah bisnis tidak terjadi dalam sekejap. Anda tidak bisa memulai bisnis hari ini, dan berharap mendapatkan profit pada keesokan harinya.
Indikator #1 : Mencapai Break-even Point
Setelah menentukan ide bisnis yang visible, Anda harus fokus pada upaya pengembangan bisnis. Ini melibatkan riset pasar, kalkulasi biaya untuk melihat Anda bisa menghasilkan keuntungan dan menetapkan harga. Sebelum launching bisnis, Anda harus tahu biaya-biaya yang muncul pada saat start-up. Pengusaha yang cerdas harus mengetahui dengan tepat biaya start-up yang diperlukan dalam bisnis, dan memastikan memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menutup biaya-biaya tersebut dan biaya tidak terduga yang mungkin muncul.
Pengusaha pemula juga harus membuat kalkulasi data yang sangat penting: breakeven point. Sederhananya, breakeven point menunjukkan di level mana penjualan (dalam volume unit atau mata uang ) diperlukan untuk menutup semua biaya fixed cost dalam bisnis dan variable cost dalam memproduksi barang. Fixed cost adalah pengeluaran dimana level penjualan tidak memberikan pengaruh, termasuk pembayaran sewa, pinjaman atau leasing. Variable cost secara langsung dipengaruhi oleh volume sales dan termasuk biaya upah buruh dan utilitas pekerja perjam serta konsumsi listrik. Banyak yang meyakini semakin tinggi sales, secara otomatis profit juga tinggi. Tapi profit hanya akan dihasilkan jika Anda telah melampaui break-even point.
Pencapaian breakeven poin setiap bulannya adalah indikasi pertama dimana bisnis Anda visible. Pada poin ini pemilik masih belum mendapatkan income. Breakeven berarti pengeluaran sama dengan revenue. Profit masih nol.
Indikator #2 : Menghasilkan Biaya Hidup
Bisnis Anda mulai berjalan dan ketika bisnis mampu memberikan Anda biaya hidup. Setelah berbulan-bulan hidup dengan anggaran yang sangat ketat dan tidak ada penghasilan ketika memulai usaha, sekarang Anda mencapai tahapan dimana Anda dapat menarik income.
Namun, masih belum ada profit real, karena semua income dikonsumsi oleh pengusaha untuk kebutuhan hidupnya. Biaya hidup adalah: dimana Anda dapat menghidupi keluarga. Tahapan ini mirip dengan pekerjaan dengan gaji teratur.
Pada titik ini, pengusaha kecil telah melakukannya dengan baik seperti mereka bekerja untuk orang lain pada level yang sama.
Namun, bisnis belum menunjukkan kemampuan return on investment. Kebanyakan usaha kecil hanya mencapai tahap ini, hanya memberikan penghasilan yang layak bagi pemilik.
Indikator #3: Mencapai Real Profit
Investasi Anda menjadi bisnis yang berhasil jika mampu berpindah dari kategori sekedar memberikan upah menjadi memberikan kontribusi profit real. Real profit adalah tunai yang tersisa setelah upah yang dikeluarkan. Kemampuan memberikan real profit adalah garis pembatas antara memiliki pekerjaan dan memiliki usaha.
Pada tahap ini, bisnis tidak hanya memberikan upah atas waktu yang telah dikeluarkan, tapi juga mengembalikan semua yang telah Anda investasikan. Diluar pembayaran hutang atau pajak pendapatan.
Pada level ini sebuah usaha menjadi lebih berharga daripada nilai asetnya, karena memberikan return on investment dan alur kas yang positif.
Oleh: George Rodrigues
Sumber: www.powerhomebiz.com
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusaha Muslim.com
Read more https://pengusahamuslim.com/663-3-indikator-keberhasilan-bisnis.html
10 Kualitas Yang Harus Dimiliki Pengusaha Pemula
Jadi, Anda sudah siap membuang kejenuhan bekerja dari pk 9 hingga pk. 5 dan mulai membuka usaha Anda. Tapi yang Anda perlukan lebih dari sekedar nyali dan ide kemenangan untuk berpindah dari karyawan menjadi pengusaha. Ini bukan hal yang mudah dan mungkin memerlukan biaya yang besar sebelum mencapai kesuksesan.
Lebih dari separo usaha baru mengalami kegagalan setelah lima tahun berjalan! Alasan utamanya , kurangnya pengalaman , dana atau keterampilan manajemen.
Berikut adalah 10 kunci kualitas yang diperlukan pengusaha agar sukses. Beberapa diantaranya mungkin telah Anda miliki dalam kepribadian Anda, sementara yang lainnya harus terus menerus dikembangkan.
1. Pengetahuan khusus
Anda harus memiliki pengetahuan khusus terkait dengan bisnis yang akan jalankan. Tanpa mengetahui seluk-beluk produk atau dinamika market tertentu, Anda menempatkan diri Anda pada kegagalan. Kurangnya pengetahuan akan membuat keputusan yang buruk dan belajar dari kesalahan yang mahal bukanlah hal yang mudah bagi pengusaha. Ketika Anda men-set bisnis, hanya ada satu peluang yang sempit – satu atau paling banyak dua tahun – dimana Anda harus sukses sebelum Anda kehabisan sumber atau energi. Terlepas dari pengetahuan khusus, Anda juga harus memahami dasar area dan perdagangan bisnis Anda dengan cepat, mulai dari akun dan administrasi sampai marketing dan produksi.
2. Percaya diri
Meluncurkan bisnis baru adalah perjuangan dan tanpa kepercayaan diri dan kemampuan untuk melihat situasi, maka akan mudah hancur. Karyawan mereflekseikan moral pengusaha dan jika mereka merasa Anda tidak jujur atau tidak aman, mereka akan menjadi gelisah dan tidak ada motivasi. Anda harus belajar menyimpan ketakutan dan kecemasan dalam hati dan merefkeksikannya secara personal . Dihadapan publik, Anda harus menjadi figur yang tenang dan percaya diri.
3. Keuletan
Kemampuan untuk melihat situasi adalah kualitas yang dimiliki pengusaha sukses. Orang yang demikian mampu bertahan dalam kondisi bisnis yang tidak menentu dengan keteguhan dan keuletan. Kemauan yang kuat lebih diperlukan di tahap awal usaha, bahkan ketika goncangan kecil terjadi dalam bisnis. Pengusaha harus belajar untuk bangkit dari kegagalan yang dihadapi.
4. Motivasi yang tepat
Mengapa Anda ingin memulai usaha Anda ? Apakah semata-mata untuk menghasilkan banyak uang sehingga Anda bisa membeli kondominium? Apakah ada sesuatu yang lebih tinggi yang mendorong Anda ? Pengusaha yang memiliki motivasi lebih tinggi daripada nilai sekedar kaya cenderung membangun bisnis yang bisa bertahan lama . Mereka di dorong oleh keinginan untuk menciptakan sesuatu yang berharga. Mereka memberikan benefit di lingkungannya dengan memberikan produk dan jasa yang unik atau melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik sehingga memberikan kesejahteraan bagi setiap orang. Tentu, mereka juga menjadi kaya secara signifikan, tapi ini yang jarang dijadikan motivasi utama.
5. Kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas adalah kemampuan memberikan solusi unik dari permasalahan. Pengusaha sukses mengadopsi teknik pemecahan masalah yang kreatif untuk menghadapi tantangan. Pemikiran kreatif dan inovatif yang demikian diperlukan di semua area, dari mengisi kekosongan pasar, dan memvisualisasikan produk dengan sistem dan prosedur yang lebih efisien dan biaya yang efektif. Terkadang, hanya diperlukan satu ide bagus untuk mengubah keberuntungan bisnis dan mengeluarkan produk yang bagus.
6. Pandangan Strategik
Tidak ada pengusaha yang sukses tanpa pandangan stratejik terhadap perubahan banyak hal. Langkah apa yang harus diambil dimasa datang? produk baru apa yang diluncurkan ? haruskah operasional dikonsolidasikan atau ekspansi ? investasi uang atau membangun modal cadangan ? apa langkah kompetitor selanjutnya ? akankah terjadi penurunan ekonomis ? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut tergantung pada pandangan stratejik pengusaha. Pengusaha yang sudah lama malang-melintang di dunia bisnis memiliki pengalaman tersebut atau hanya dengan mengandalkan memiliki peluang yang bagus untuk sukses karena mereka bisa merasakan kemana arah angin bertiup dan akan mengarahkan kemudi di arah angin.
7. Kepemimpinan
Seorang pengusaha harus bisa menjadi seorang pemimpin. Kepemimpinan adalah kualitas yang memberikan panduan dan insipirasi bagi mereka yang melihat ke arah Anda. Banyak orang yang beruntung terlahir dengan kualitas kepemimpinan. Bagi yang lain, merupakan keterampilan yang didapat dari kerja keras dan pengalaman. Bagaimanapun, tidak ada pengusaha berhasil tanpa kualitas kepemimpinan untuk memotivasi orang yang bekerja dengannya, dorong mereka untuk memberikan yang terbaik dan tentukan arah kemana mereka melangkah.
8. Menghilangkan ego
Pengusaha dengan ego yang tinggi tidak bisa menghargai pandangan orang lain kecuali pandangannya sendiri. Mereka mudah tersinggung dan orang yang berbakat akan kesulitan bekerja dengannya. Ini bisa menjadi pangkal masalah. Karyawan dengan tingkat self-respect dan intelegensi akan meninggalkan organisasi atau berusaha low profile di tempat kerja. Mereka yang ambisius akan mengatakan pada bos apa yang hanya ingin dia dengar. Pengusaha yang egois tidak bisa menilai karyawan berdasarakan kontribusinya pada perusahaan. Mereka akan menilainya dari sudut pandang suka dan tidak suka. Pengusaha yang demikian akan menjadi santapan kompetitor.
9. Kemampuan untuk berbelok
Fleksibilitas dalam berpikir adalah kualitas kunci bagi pengusaha. Mereka harus bisa merubah pandangan dan strategi berdasarkan situasi yang terjadi. Untuk melakukannya, ego perlu dihilangkan . Jika Anda memiliki sifat yang demikian, Anda tidak akan mengakui kesalahan yang sudah Anda buat dan menolak untuk mempertanggungjawabkan keputusan Anda. Pengusaha yang egois terus menggelontorkan uang untuk proyek yang tidak memiliki harapan memberikan keuntungan. Salah satu contoh yang paling dikenal – yang masih diajarkan di sekolah bisnis – yang memiliki kemampuan untuk berbelok adalah Microsoft. Perusahaan ini tidak menghiraukan fenomena Internet saat mulai populer dipenjuru dunia. Setelah dua tahun mengabaikannya, Microsoft meninjau ulang posisnya dan “membelokkan perusahaan dalam sekejap .” Dalam melakukan perubahan, perusahaan berhadapan dengan teknologi baru, melakukan akuisisi, mengeluarkan produk baru, dan kini berada di garis depan revolusi Internet. Semua ini tidak akan pernah terjadi jika manajer puncak tidak fleksibel dalam melakukan pendekatan dan cukup rendah hati untuk mengatakan “Kami telah melakukan kesalahan dalam hal ini .”
10. Etika
Etika adalah faktor terbesar yang didengar prospek terhadap perusahaan untuk jangka panjang. Rekan – suplier, konsumen, karyawan, bankir, pemegang saham – tidak suka berhubungan dengan pengusaha yang tidak jujur. Mereka akan sulit menghilangkan sakit hatinya dan harus selalu waspada . Kejujuran dan etika adalah benih kepercayaan dan ketika orang lain mulai mempercayai Anda, banyak pintu yang akan terbuka.
Oleh: James Walsh
Sumber: www.powerhomebiz.com
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusaha Muslim.com
Read more https://pengusahamuslim.com/685-10-kualitas-yang-harus-dimiliki-pengusaha-pemula.html
Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.
2. Membuat visi dan misi bisnis
Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.
8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.
9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.
diambil dari wirausahacom
Read more https://pengusahamuslim.com/208-memahami-9-aspek-penting-sebelum-memulai-usaha.html
Branding Bisnis Anda (mengelola Merek Dagang)
Jika menurut Anda hanya perusahaan besar yang memerlukan nama brand, pikirkan lagi. Brand Anda mengatakan banyak hal tentang Anda dan bisnis Anda Dalam artikel ini kita akan melihat bagaimana menciptakan brand yang kuat untuk bisnis Anda, sehingga dapat membantu Anda menetapkan dasar untuk pertumbuhan bisnis .
APAKAH BRAND ITU?
Brand Anda lebih dari sekedar logo di kertas surat dan kartu nama bisnis. Ini merupakan identitas korporat Anda. Brand yang efektif akan menggambarkan siapa Anda, apa yang Anda buat dan bagaimana membuatnya, sementara pada saat yang bersamaan juga menetapkan relevansi dan kredibilitas Anda dihadapan prospek klien.
Brand juga sesuatu yang tidak kasat mata. Adalah bagaimana bisnis Anda dapat diterima oleh konsumen. Jika brand Anda memiliki nilai penerimaan yang tinggi, mungkin Anda menikmati banyak keuntungan dari persaingan, khususnya mengenai harga. Menurut Anda, mengapa orang rela merogoh sakunya dalam-dalam untuk membeli baju bermerk “CK”? Nilai yang diterima. Nilai yang diterima adalah hasil dari promosi brand yang effektif sehingga memberikan kesadaran brand yang sangat tinggi.
Saya tidak akan mengatakan kita harus terburu-buru dan menciptakan brand yang akan dikenal di seluruh dunia. Banyak dari kita yang tidak punya waktu atau sumber yang diperlukan. Yang ingin saya katakan adalah, adanya kemungkinan brand Anda mendominasi ceruk pasar Anda.
MENGAPA SAYA HARUS MENCIPTAKAN BRAND SENDIRI ?
#1. Pembedaan/Differentiation
Kita telah membahas ini di bagian sebelumnya ketika kita melihat apa itu brand dan bagaimana penggunaannya untuk meningkatkan penerimaan nilai produk dan jasa Anda. Alasan utama menciptakan brand Anda sendiri adalah untuk membedakan diri Anda dengan pesaing.
Website baru mudah sekali ditemukan. Begitu juga dengan usaha rumahan. Anda harus terus mencari cara yang membedakan Anda dengan pesaing. Brand Anda dapat melakukannya untuk Anda.
#2. Pemasaran yang lebih efektif, efisien
Alasan lain menciptakan brand sendiri adalah untuk
sales force Anda (meskipun salah satu tenaga sales itu adalah Anda ) lebih efektif dan lebih efisien.
Bayangkan jika Anda tidak perlu menghabiskan 50% waktu Anda untuk menjelaskan pada prospek siapa Anda, apa yang Anda hasilkan dan bagaimana Anda melakukannya. Bagaimana jika brand telah mengkomunikasikannya untuk Anda ?
Anda dapat menggunakan 100% waktu Anda untuk fokus pada sales daripada mengedukasi prospek mengenai bisnis Anda.
Benefit lainnya adalah tenaga yang Anda keluarkan untuk meningkatkan kesadaran brand melalui promosi dan memasarkan brand pada pasar secara otomatis mentransfer produk dan jasa Anda. Jadi, sekalipun Anda mengiklankan brand Anda, secara tidak langsung Anda juga memasarkan produk dan jasa.
BAGAIMANA SAYA MENCIPTAKAN BRAND ?
OK, sekarang Anda yakin kalau perlu menciptakan brand Anda. Darimana memulainya ?
Dari awal kita telah melihat bahwa brand harus dapat menggambarkan siapa Anda, apa produk Anda, dan bagaimana membuatnya. Ini harus dilakukan pada saat yang bersamaan untuk membangun relevansi dan kredibilitas dengan prospek klien Anda. Tidak perlu dikatakan lagi, ini merupakan hal yang sangat penting, jika Anda membangun brand Anda, dimana “diri Anda sendiri” memiliki pegangan yang kuat atas siapa Anda, apa yang Anda hasilkan, dan bagaimana membuatnya. Jika tidak, Anda tidak akan memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan pada orang lain, apalagi menetapkan relevansi dan kredibilitas Anda .
#1. Menulis Pernyataan Misi
Mari kita mulai dengan menciptakan pernyataan misi. Apa yang menjadi misi bisnis Anda ? Tentu saja Anda berbisnis untuk membuat profit. Namun menghasilkan profit adalah produk dari keberhasilan bisnis. Fokus pada bagaimana Anda memilih mencapai profit. Apa saja nilai-nilai inti Anda?
Tempat yang baik untuk memikirkan misi adalah dengan menempatkan diri Anda di posisi konsumen. Letakkan diri Anda sebagai target market mereka. Misalnya, bisnis Anda adalah web housting. Jika Anda di pasar web host, apa saja yang penting bagi Anda ?
Masing-masing orang mencari benefit yang berbeda namun Anda tahu mereka ingin websiternya mudah dikunjungi dan berada di daftar teratas. Harga yang diberikan juga tinggi karena adanya dukungan teknis 24 jam, 7 hari seminggu. Bagaimana dengan fitur tambahan seperti unlimited email, support ?
Bagi sebagian orang hal-hal tersebut sangat penting dan kurang penting bagi sebagian lainnya. Jadi fokus pada benefit yang sangat relevan dengan mayoritas target market. Mari kita tetapkan tujuan pada kehandalan, harga dan dukungan teknis.
Pernyataan misi Anda akan seperti ini : “Saya berupaya untuk mendapatkan pengembalian investasi uang dan waktu yang sepadan dengan memberikan jasa webhosting yang terjangkau dengan garansi ketepatan waktu 99% dan dukungan teknis melalui telepon 24 jam , 7 hari “. Ini adalah pernyataan yang umum dan jika Anda memutuskan untuk fokus pada ceruk pasar webhosting , seperti usaha kecil, maka Anda akan mempersempit fokus pada kelompok tersebut di pernyataan misi. .
Anda telah menulis pernyataan misi, sekarang Anda dapat mulai memilirkan menciptakan brand yang mendorong dan mendukung misi Anda. Kembali ke pertanyaan fundamental , siapa Anda, apa yang dihasilkan dan bagaimana melakukannya, Anda dapat mulai memikirkan bisnis ada dengan istilah tersebut. Anda penyedia webhosting, menyediakan website untuk usaha kecil dan Anda melakukannya dengan menawarkan solusi webhosting dengan biaya yang efektif, garansi 99% tepat waktu dan dukungan teknis.
Saat Anda menciptakan brand, Anda harus ingat baik-baik siapa, apa dan bagaimana, dan juga gunakan brand untuk menetapkan relevansi Anda pada target market dan membangun kredibilitas dengan pasar.
#2. Jabarkan apa yang Anda branding
Buatlah daftar fitur dan karakteristik kunci dari bisnis Anda, keuntungan kompetitif dan hal-hal lain yang membedakan Anda dengan pesaing.
Dengan menggunakan contoh webshosting tadi, Anda akan fokus pada sasaran pernyataan misi, seperti, kehandalan, solusi webhosting dengan biaya yang efektif, dengan dukungan teknis yang memadai.
#3. Tentukan dan Jabarkan Target market Anda
Tentukan apakah Anda ingin menyasar ke komunitas webhosting keseluruhan atau hanya segmen tertentu, seperti website usaha kecil. Jabarkan pasar Anda.
#4. Buatlah nama-nama yang menyatakan elemen kunci pernyataan misi Anda
Elemen kunci dari pernyataan misi Anda adalah kehandalan, biaya efektif dan layanan pelanggan. Buatlah daftar nama yang menyatakan elemen-elemen tersebut. Misalnya, Webhosting yang dapat diandalkan. Jangan batasi diri Anda dengan kata-kata nyata. Nama dengan dua pengertian tentu saja memberikan arti yang sangat kuat terhadap sesuatu terkait dengan bisnis Anda.
#5. Tag Line yang Mendukung Pernyataan Misi
Kita akan gunakan : “Keunggulan yang dapat diandalkan serta dukungan penuh dengan harga yang terjangkau bisnis Anda “.
BAGAIMANA MENGGUNAKAN BRAND ?
#1. Ciptakan logo untuk brand Anda
Logo BUKANLAH brand Anda, tapi logo harus dapat segera dikenali oleh konsumen yang familiar. Dalam hal ini, logo Anda membantu menciptakan dan mendukung kesadaran brand.
Logo yang Anda ciptakan harus digunakan secara konsisten di berbagai media yang berbeda. Harus sesuai dengan kop surat korporat dan kartu nama, serta website. Apapun yang Anda hasilkan harus digunakan dengancara yang sama, gaya logo yang konsisten, dari waktu ke waktu, logo akan melekat pada brand Anda. Pengakuan dengan cepat adalah yang dicapai dalam tahap ini, jadi jangan menggunakan beberapa logo berbeda untuk tujuan yang berbeda.
#2. Penggunaan nama perusahaan, logo dan tag line yang konsisten
Kembali ke contoh webhosting, dengan meletakkan nama brand dan tag line bersamaan, manifestasi fisik dari brand Anda adalah :
WEBHOSTING YANG DAPAT DIANDALKAN
Keunggulan yang dapat diandalkan dan dukungan teknis dengan harga yang terjangkau usaha kecil.
Untuk menetapkan kesadaran brand, kebutuhan branding ini harus digunakan secara konsisten dan sering di setiap produk Anda, apakah surat ke klien, kartu bisnis, brosur, penawaran, penagihan, iklan, promosi, di web site, di kantor pusat bisnis Anda dan pada produk.
Dan jangan lupa untuk konsisten dengan penggunaan warna.
#3. Memasarkan dan Promosi brand Anda
Setelah menciptakan brand, Anda harus memasarkan dan mempromosikannya, sebagai tambahan untuk produk dan jasa Anda. Ini adalah bagaimana Anda menetapkan kredibilitas dan relevansi pada target market Anda. Anda akan melihat pentingnya brand yang harus sesuai dengan pernyataan misi Anda. Jika pada saat yang bersamaan Anda menjual produk dan jasa , Anda juga mendorong brand Anda, maka brand akan searah dengan produk dan jasa Anda. Begitu juga sebaliknua .
Deskripsi brand yang tepat dan tingginya kesadaran brand yang tinggi diantara target market Anda akan mempermudah Anda mengenalkan jenis produk dan jasa yang lebih luas ketika mereka dikembangkan tanpa memulai tahapan menjual siapa Anda, apa yang dihasilkan dan bagaimana melakukannya. Brand telah menjualnya untuk Anda. Pekerjaan Anda selanjutnya adalah menjual produk dan jasa Anda.
Oleh: Elena Fawkner
Sumber: http://www.ahbbo.com
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusaha Muslim.com
Read more https://pengusahamuslim.com/622-branding-bisnis-anda-mengelola-merek-dagang.html
Apakah Bisnis Rumahan Sesuai Untuk Anda?
Jika Anda single, bisakah Anda bertahan dengan kesendirian bekerja dirumah? Jika Anda memiliki keluarga, bisakah Anda mengatur ritme rumah, anak-anak dan bisnis? Banyak orang tua yang telah membuktikan hal tersebut bisa dilakukan.
Tapi, apakah Anda memiliki apa yang diperlukan untuk membuka usaha rumahan ? Kenyataannya, tidak semua orang bisa bekerja dari rumah. Ini tidak semudah seperti berjalan di taman, seperti anggapan beberapa orang.
Bekerja dari rumah bisa jadi membawa kesuksesan bagi banyak orang, tapi bagi sebagian lainnya seperti pengalaman yang menyakitkan. Mereka tenggelam dalam tumpukan ide yang mereka kerjakan sendirian di ruang basement, menghadap komputer atau tabel kerja sepanjang hari. Ya, tidak ada bos yang memerintah untuk melakukan pekerjaan dan bagaimana melakukannya. Tapi bagi mereka yang biasa diperintah, situasi ini akan membuat mereka bingung. Yang lebih buruk, tidak ada orang lain yang diajak bicara, selain anggota keluarga.
Agar proses awal memulai dan memelihara usaha bisa berjalan dengan baik, Anda harus memiliki kwalitas yang memadai. Sekalipun dengan draft bisnis plan, Anda harus memiliki perilaku mental yang sesuai agar dapat menjalankan bisnis dari rumah. Jika tidak, lebih baik Anda kembali ke pekerjaan sebelumnya sebagai karyawan yang digaji .
Bagaimana Anda memelihara mental ketika bekerja dari rumah ? Berikut adalah lima perilaku yang Anda perlukan untuk bertahan dalam bisnis rumahan :
1. Anda harus mampu fokus pada tujuan.
Sebagai pengusaha baru, sangat mudah untuk ditarik ke banyak arah. Namun, Anda harus memiliki kemampuan untuk fokus pada upaya Anda dengan sasaran yang dijabarkan dengan jelas dan memegangnya dengan teguh .
Dengan memiliki fokus yang jelas, anda bisa menjadwalkan kegiatan sehari-hari untuk mencapai sasaran Anda.
Fokus pada sasaran juga memerlukan identifikasi dan eksploitasi peluang yang signifikan, sebuah upaya yang menjadi inti dari kewirausahaan. Pengusaha yang sukses mampu melihat peluang pasar yang tidak dilihat orang lain dan membangun bisnis yang visible.
2. Anda harus bisa terus optimis.
Pengusaha sukses adalah mereka yang bekerja membangun bisnisnya. Mengapa mereka melakukannya? Karena mereka memiliki dorongan ! Dorongan hasrat, peluang dan optimis.
Anda harus percaya bahwa gelas selalu separo isi, sekalipun dalam keadaan kosong. Anda harus yakin jika masa depan akan lebih baik dari sebelumnya. Optimisme, keyakinan, adalah sumber yang tidak ternilai untuk mengatasi masalah.
Saya melihat sebuah studi yang menarik yang melihat sifat persaingan antara pengusaha yang optimis dan lawannya yang realistis. Michael Manove dalam studi empiris Entrepreneurs, Optimism and the Competitive Edge; (Boston University and CEMFI, Spain: November 2000) menemukan bahwa pengusaha yang optimis (yang disebutnya dengan optimis yang tidak realistis ) menghasilkan lebih banyak daripada yang realistis. Ketika optimis tidak realistik bisa mengakibatkan kesalahan penempatan sumber dan menurunnya kesejahteraan, studi menemukan hal ini bisa juga merangsang penghematan dan investasi sehingga memberikan insentif tambahan atas kerja keras.
3. Anda harus belajar bagaimana menyeimbangkan keluarga dan kebutuhan personal.
Ini adalah bagian terberat bekerja di rumah. Jika Anda salah satu dari mereka yang memutuskan bekerja dari rumah dengan keluarga, Anda akan menemukan hampir tidak mungkin melakukan pekerjaan yang tercampur dengan keluarga dan kehidupan pesonal.
Teori menyeimbangkan antara kerja dan keluarga memang mudah, tapi pada kenyatannya, tidak demikian. Saya memiliki balita usia 19 bulan, dan pola pekerjaan saya berubah drastis dengan kedatangannya. Saya tidak mungkin membuat bayi mengerti agar mereka tidak menganggu ayah-ibunya bekerja. Ketika saya di depan komputer, bekerja sepanjang hari , ada dua tangan mungil yang menarik-narik saya untuk bangkit dan beranjak dari komputer. Saya hanya bisa bekerja jika dia tidur atau dia mengijinkannya. Dia sekarang yang menjadi bos.
Jika Anda menghadapi situasi yang sama seperti saya, Anda harus siap-siap mengorbankan tidur untuk menyelesaikan pekerjaan. Atau meminta seseorang untuk mengasuh anak Anda, apakah babysitter atau tempat pengasuhan. Kehidupan nyata bukanlah tombol yang dapat Anda nyalakan atau matikan demi kenyamanan bisnis Anda, dan Anda harus melakukan upaya sebanyak mungkin agar bisa mengerjakan bisnis serta memenuhi kebutuhan keluarga.
4. Anda harus proaktif dalam mengelola waktu.
Disiplin adalah hal yang penting jika Anda ingin mengembangkan bisnis rumahan, dan bagian dari disiplin adalah mengelola waktu Anda dengan efektif. Alih-alih gangguan di rumah (anak-anak, cucian, memasak, dsb.), Anda harus mendapatkan waktu yang tepat untuk bekerja dengan produktif. Penting untuk diingat untuk tetap di jalur, dan menghindari gangguan tidur siang yang lebih lama, pergi ke mall, atau nonton TV. Gangguan tidak dapat dihindarkan dari lingkungan bisnis rumahan, tapi Anda bisa mengendalikannya .
5. Biasakan menulis to-do list dengan sistem yang sesuai untuk Anda.
Rencana harian di To-Do list adalah alat yang penting bagi saya . Dengan mengetahui apa yang saya perlukan untuk menyelesaikan dalam sehari akan membantu saya mengelola waktu.
Anda bisa meletakkan white board di tempat kerja dimana Anda bisa mendaftar hal-hal yang harus Anda kerjakan hari itu.
Kalender besar dengan tempat yang cukup juga bisa digunakan. PDA, telepon seluler canggih, atau program komputer juga merupakan alat yang bisa membantu Anda mengelola dan memprioritaskan kegiatan.
Saat Anda sudah memiliki daftar, prioritaskan aktivitas Anda pada hari tersebut menurut kepentingannya.
Anda bisa melakukannya di malam sebelumnya atau di pagi hari, mana yang cocok untuk Anda. Kemudian susun to-do list dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Jika Anda tidak bisa menyelesaikan semua yang ada di to-do list, Anda masih bisa menyelesaikan tugas yang terpenting. Ini adalah kunci bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras .
Fleksibilitas juga penting. Ada saat pengasuh bayi tidak bisa datang. Pada saat tersebut, ketika waktu kerja Anda terpotong, pastikan menyelesaikan tugas terpenting terlebih dahulu.
6. Anda harus memiliki keinginan yang kuat untuk belajar.
Agar sukses sebagai pengusaha rumahan, Anda harus memiliki sikap seperti spon dalam hal belajar. Antusiasme dan keterbukaan untuk mempelajari hal baru, mencoba ide-ide baru, dan menemukan cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu adalah penting untuk pengembangan positif bisnis yang berkelanjutan.
Jika Anda memulai usaha rumahan, tentu saja Anda tidak memiliki tim manajemen yang membentuk strategi . Anda hanya akan mengandalkan diri sendiri untuk mengembangkan pendekatan yang sesuai untuk bisnis, berhati-hati dalam mengidentifikasi dan mendekati audiens atau prospek Anda, serta mengelola tanggung jawab menjalankan bisnis sehari-hari. Beberapa tugas dan tantangan yang akan Anda hadapi diluar apa yang Anda tahu; mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bahkan jika Anda tidak punya ide melakukan apa, frasa “Saya bisa melakukannya ” harus menjadi bagian dari kamus Anda .
Untuk mendapatkan ide dan pengetahuan, Anda harus melakukan riset dengan lebih baik, mencari mentor dan bertanya pada orang yang tepat. Banyak membaca buku terkait dengan industri Anda. Meminjam buku bagaimana pengusaha sukses meraih keberhasilan, dan mengadopsi strategi kemenangan yang dapat diterapkan dalam bisnis Anda . Mendapatkan inspirasi untuk melakukan lebih baik melalui networking dengan individu dengan pemikiran yang sama.
Oleh: Lyve Alexis Pleshette
Sumber: www.PowerHomebiz.com.
Diterjemahkan oleh: Iin – Pengusaha Muslim.com
Read more https://pengusahamuslim.com/673-apakah-bisnis-rumahan-sesuai-untuk-anda.html
Mengelola Bisnis Rumahan
Tantangan fundamental yang dihadapi usaha kecil dapat disimpulkan dengan “terlalu banyak tugas, terlalu sedikit orang .”
Tidak seperti perusahaan besar yang memiliki tim untuk mengerjakan tugas tertentu – usaha kecil hanya memiliki satu orang yang melakukan segala sesuatunya.
Mengelola usaha kecil dimulai dengan bagan organisasi. Bagan ini merupakan alat berpikir yang berkembang dari waktu ke waktu, sehingga bisa digunakan sebagai media yang memungkinkan perubahan, seperti program spreadsheet.
Untuk memulainya, pikirkan area fungsi utama di perusahaan Anda. Saya akan membuatnya mudah untuk dipahami, mengapa ? Pada dasarnya semua perusahaan memerlukan hal yang sama: infrastruktur, penjualan dan kinerja.
Beberapa perusahaan mungkin memiliki tambahan divisi utama seperti R&D, marketing, legal, purchasing, dsb. Namun di bisnis yang lebih kecil, divisi tersebut menjadi bagian dari area utama atau infrastruktur.
Saat membuat bagan, buatlah daftar area fungsi utama. Dibawahnya, tulislah daftar tugas yang harus dilakukan.
Misalnya : tugas infrastruktur meliputi : mengatur ruang kantor, mengatur anggaran, membayar tagihan, penagihan, asuransi , payroll, perlengkapan kantor , perlengkapan kantor, administrasi jaringan dsb.
Ketika pertama kali membuat daftar tugas, mungkin Anda akan terkejut dengan jumlah tugas yang banyak, yang harus dilakukan untuk kelangsungan usaha. Jangan khawatir, bagan akan menjadi teman Anda. Ketika Anda melanjutkan melihat organisasi dan tugasnya, Anda akan mulai mendapatkan banyak ide bagaimana membuatnya lebih baik.
Kelola dan kelompokkan tugas yang dapat Anda kerjakan. Misalnya menyusun tugas secara kronologis, atau menurut kesamaan atau dengan sumber yang dibagi. Ini akan berlanjut ke tahap berikutnya : mendata sumber.
Sebuah sumber berperan dalam penyelesaian tugas. Akuntan eksternal Anda bisa jadi sumber sebuah daftar tugas. Seseorang didalam perusahaan bisa menjadi sumber untuk tugas tertentu. Jika Anda berpikir demikian, Anda mungkin juga akan mendata sumber non-manusia seperti link ke website, telepon dsb.
Jika Anda telah berjalan sejauh ini, Anda menuju ke arah panduan menciptakan sumber, yang merupakan batu loncatan dari prosedur manual.
Langkah terakhir dalam pembuatan bagan organisasi adalah menunjuk pihak yang bertanggung jawab untuk masing-masing area dan tugasnya.
Sekarang, lihat kembali bagan Anda. Apakah masuk akal? apakah terstruktur? apakah orang ditempatkan sesuai dengan skillnya demi efisiensi ? Apakah outsourcing tugas tertentu akan menguntungkan ?
Gunakan bagan untuk mengeksplor pertanyaan-pertanyaan tersebut, baik dengan karyawan maupun dengan sumber eksternal. Update bagan setiap enam bulan sekali dan bagikan pada tim. Dengan demikian akan memunculkan pertanyaan yang bagus, saling klarifikasi, dan memberikan kesan perusahaan berada dalam posisi untuk berkembang.
Oleh: Mark Meshulam
Sumber: www.powerhomebiz.com
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusaha Muslim.com
Read more https://pengusahamuslim.com/677-mengelola-bisnis-rumahan.html
25 Karakteristik Pengusaha Sukses
Apakah Anda memiliki apa yang dibutuhkan untuk melalui resesi? Berikut adalah ciri yang dimiliki oleh pengusaha rumahan untuk melalui saat yang sulit:
Artikel ini dikutip dari ‘Ultimate Home Based Business Handbook’, oleh James Stephenson, tersedia di Entrepreneur Press.
Terlepas dari definisi sukses Anda, ada sejumlah karakteristik umum yang dimiliki oleh pengusaha sukses. Anda bisa memberikan tanda centang di masing-masing karakteristik yang mungkin Anda miliki. Melalui cara ini, Anda bisa melihat bagaimana Anda menyusunnya. Meskipun Anda tidak memiliki semua karakteristik ini, Anda tidak perlu cemas. Kebanyakan bisa dipelajari dengan praktek dan dengan mengembangkan mental pemenang, terlebih jika Anda menentukan tujan dan Anda terapkan pada diri sendiri, melalui perencanaan stratejik, untuk mencapai sasaran dalam tahapan yang terukur.
Yang Harus Dimiliki Bisnis Rumahan
Seperti kegiatan lainnya yang Anda kerjakan, ada beberapa keharusan yang dibutuhkan agar sukses dalam aktivitas yang dipilih. Untuk bisa berkendara di tempat umum secara legal, seseorang harus memiliki SIM; agar menang dalam pertandingan, harus berlatih dan berlatih; agar bisa pensiun dengan nyaman, seseorang harus menjadi investor yang berpengetahuan dan secara aktif berinvestasi untuk masa pensiunnya. Jika tujuan Anda adalah sukses dalam berbisnis, maka formulanya tidak jauh berbeda. Ada beberapa keharusan yang harus dikembangkan, diterapkan, dan dikelola secara penuh untuk kesuksesan bisnis Anda. Ada banyak keharusan dalam bisnis, tapi artikel ini hanya membahas beberapa yang saya yakini merupakan keharusan, yang lebih penting yang dibutuhkan saat memulai, menjalankan dan menumbukan profit usaha rumahan.
1. Lakukan apa yang Anda nikmati
Apa yang Anda dapatkan dari bisnis dalam bentuk kepuasan pribadi, pendapatan finansial, stabilitas dan kenikmatan adalah nilai yang akan Anda tempatkan dalam bisnis Anda. Jadi, jika Anda tidak menikmati apa yang Anda kerjakan, maka kemungkinan akan tercermin dalam keberhasilan bisnis Anda –atau kesuksesan Anda berikutnya. Nyatanya, jika Anda tidak menikmati apa yang Anda kerjakan, peluangnya Anda tidak akan sukses.
2. Bekerja dengan serius
Anda tidak bisa berharap untuk efektif dan sukses dalam bisnis kecuali Anda benar-benar yakin dengan bisnis dan produk atau jasa yang Anda jual. Terlalu banyak pengusaha rumahan yang gagal menjalankan bisnisnya dengan cukup serius, mudah beralih dan tidak termotivasi dan mempertajam indera penciuman mereka. Mereka juga menjadi santapan mereka yang memandang bisnis rumahan dengan sebelah mata karena mereka tidak bekerja di gedung perkantoran, toko, atau pabrik. Sedikit yang melakukan dengan skeptis, tahu bahwa sejumlah orang yang bekerja dari rumah, dan menghasilkan pendapatan tahunan yang bagus, telah melonjak di beberapa tahun terakhir ini.
3. Merencanakan segala sesuatunya
Merencanakan setiap aspek bisnis rumahan Anda bukan saja merupakan suatu keharusan, tapi juga membangun kebiasaan yang harus dikembangkan, diterapkan, dan dipelihara oleh pengusaha. Perencanaan bisnis sangat penting karena mengharuskan Anda menganalisa setiap situasi bisnis, melakukan riset dan mengumpulkan data, serta membuat kesimpulan yang berdasarkan fakta yang didapatkan dari riset. Perencanaan bisnis juga sebagai fungsi kedua, dimana tujuan Anda dan bagaimana mencapainya, diatas kertas. Anda bisa menggunakan rencana yang Anda buat baik sebagai peta yang Akan membawa Anda dari titik A ke Z serta sebagai pengukur kesuksesan masing-masing rencana individu atau segmen dalam rencana.
4. Mengelola uang dengan bijak
Alur kas adalah denyut nadi setiap bisnis apapun. Anda membutuhkannya untuk membeli inventori, membayar jasa, mempromosikan dan memasarkan bisnis Anda, memperbaiki dan menempatkan alat dan perlengkapan, dan menggaji diri Anda sendiri sehingga Anda bisa tetap melanjutkan pekerjaan. Karena itu, semua pengusaha rumahan harus menjadi manajer keuangan yang bijak untuk memastikan alur kas tetap berjalan dan tagihan terbayarkan. Ada dua aspek manajemen keuangan yang bijak:
Uang yang Anda terima dari klien sebagai pertukaran barang atau jasa yang Anda sediakan (pendapatan)
Uang yang Anda keluarkan untuk inventori, supplai, upah, dan item lain yang dibutuhkan untuk operasional bisnis Anda.(pengeluaran)
5. Meminta penjualan
Pengusaha rumahan harus selalu ingat bahwa kegiatan pemasaran, periklanan, atau promosi tidak bermanfaat, terlepas dari seberapa cerdas, mahal, atau dibidik dengan tepatnya mereka, kecuali satu hal sederhana yang diselesaikan – meminta penjualan. Ini tidak menjelaskan bahwa menjadi sales yang hebat, advertising copywriting atau ahli hubungan masyarakat bukan aset yang besar dalam bisnis Anda. Namun, keterampilan ini tidak ada artinya jika Anda tidak secara aktif meminta orang membeli apa yang Anda jual.
6. Ingatlah pelanggan
Bisnis rumahan Anda bukanlah produk atau jasa yang Anda jual. Bisnis rumahan bukanlah harga yang Anda kenakan untuk barang dan jasa. Bisnis rumahan bukanlah soal persaingan dan bagaimana Anda mengalahkannya. Bisnis Anda adalah pelanggan, atau klien, periode. Bagaimanapun, pelanggan Anda adalah mereka yang memutuskan apakah bisnis Anda akan booming atau hancur. Apapun yang Anda lakukan dalam bisnis harus fokus pada pelanggan, termasuk kebijakan, garansi, pembayaran, jam kerja, presentasi, iklan dan promosi dan website. Sebagai tambahan, Anda harus tahu dengan baik siapa pelanggan Anda.
7. Menjadi pendorong-diri
Salah satu mitos terbesar mengenai kesuksesan personal atau bisnis, adalah kemampuan personal, produk atau jasa yang akan ditemukan dan diakui oleh masyarakat yang mungkin menghalangi orang lain untuk membeli apa yang Anda jual. Tapi bagaimana ini bisa terjadi jika tidak seorangpun yang tahu siapa Anda, apa yang Anda jual dan mengapa mereka harus membelinya?
Promosi-diri adalah salah satu alat marketing yang paling penting, tapi paling gagal dipakai dimana mayoritas pengusaha langsung mengabaikannya.
8. Rancangan citra bisnis yang positif
Semua Anda miliki kecuali momen yang terlewatkan untuk membuat kesan yang positif dan diingat oleh orang yang Anda ajak berbisnis. Pengusaha rumahan harus keluar dari cara mereka dan selalu berupaya merancang citra bisnis yang paling profesional. Mayoritas pengusaha rumahan merasa tidak perlu membuat kantor atau toko atau showroom yang elegan untuk membuat prospek dan pelanggan kagum dan terkesan. Alih-alih, mereka harus mengandalkan pencintraan, kreatifitas dan memperhatikan detil terkecil saat membuat dan memelihara citra yang positif bisnis rumahan mereka.
9. Kenali pelanggan Anda
Salah satu fitur terbesar dan competitive edge yang paling signifikan dari pengusaha rumahan yang bisa mengalahkan pesaing besar adalah dia mampu memberikan perhatian yang personal. Anda bisa menyebutnya dengan reaksi teknologi tinggi, tapi pelanggan bosan dan jenuh mendengarkan informasi mereka ada di suatu tempat di komputer dan harus di retrieve, atau diharuskan memasukkan sederet angka yang pada akhirnya sampai di departemen yang tepat hanya untuk mendengarkan voice mail—dimana mereka tidak pernah ditelpon kembali.
Pengusaha rumahan bisa menjawab telepon, kenal dengan pelanggan mreka, memberikan perhatian personal dan memenangkan bisnis dengan melakukan hal tersebut. Ini adalah fakta yang diteliti dimana kebanyakan bisnis (80 %) datang dari pelanggan yang kembali daripada pelanggan baru. Karena itu, bersamaan dengan menarik pendatang baru, semakin banyak yang Anda lakukan untuk mendekati pelanggan, Anda akan melakukannya dengan lebih baik di jangka panjang dan memberikan perhatian personal adalah hal yang paling dihargai dan diingat di dunia dengan teknologi yang canggih ini.
10. Tingkatan lahan permainan dengan teknologi
Anda harus menghindari untuk terjebak lebih jauh dalam dunia teknologi, tapi Anda juga harus tahu bagaimana memanfaatkannya. Salah satu aspek internet yang paling mengagumkan adalah satu atau dua orang yang menjalankannya dari basement bisa memiliki website yang hebat seperti layaknya perusahaan bernilai $50 juta, dan tidak seorangpun yang tahu perbedaannya. Pastikan Anda terus mengejar teknologi tinggi selama itu sesuai dengan kebutuhan Anda. Teknologi terbaik adalah yang membantu Anda, bukan untuk membuat orang lain terkesan.
11. Membangun tim bisnis jempolan
Tidak seorangpun yang bisa membangun bisnis yang sukses seorang diri. Ini adalah tugas yang membutuhkan tim yang memiliki komitmen seperti Anda terhadap bisnis dan kesuksesannya. Tim bisnis Anda bisa mencakup anggota keluarga, teman, supplier, aliansi bisnis, karyawan, sub-kontraktor, industri dan asosiasi bisnis, pemerintahan lokal dan komunitas. Tentu anggota tim yang paling penting adalah pelanggan atau klien Anda. Beberapa atau banyak dari mereka yang akan mengatakan bagaimana bisnis Anda akan berjalan dan mempertaruhkan masa depan bisnis Anda.
12. Dikenal sebagai ahli
Saat Anda memiliki masalah yang harus dipecahkan, Anda mencari nasehat orang lain atau mencari seorang ahli di bidangnya untuk membantu memecahkan masalah Anda? Tentu saja, Anda menginginkan informasi yang paling akurat dan mendapatkan pendampingan. Anda biasanya mencari bantuan ahli untuk memecahkan masalah. Anda memanggil tukang ledeng saat keran air panas bocor, agen real estate ketika menjual rumah atau dokter gigi jika gigi Anda sakit. Karena itu, ini hanya mengarah pada alasan dimana Anda dikenal sebagai ahli dalam bisnis Anda, semakin banyak orang yang mencari Anda untuk mendapatkan keahlian Anda, menciptakan lebih banyak penjualan dan peluang referral. Dampaknya, dikenal sebagai ahli adalah memiliki gaya lain untuk mendapatkan prospek bisnis baru, begitu juga sebaliknya. Alih-alih menemukan orang baru dan berkwalitas untuk menjual, orang-orang ini mencari keahlian Anda.
13. Menciptakan keuntungan kompetitif
Bisnis rumahan harusnya memiliki proposisi penjualan yang unik. Ini lebih dari sekedar pertanyaan basa-basi menanyakan pertanyaan penting ,”Mengapa orang memilih berbisnis dengan Anda atau membeli produk atau jasa Anda dibandingkan berbisnis dengan kompetitor dan membeli produk atau jasanya?” Dengan kata lain, aspek atau kombinasi aspek apa yang memisahkan bisnis Anda dari persaingan? Apakah layanan yang lebih baik, garansi yang lebih lama, pemilihan yang lebih baik, pilihan pembayaran yang lebih fleksibel, harga terendah, layanan personal, layanan pelanggan yang lebih baik, pengembalian yang lebih baik dan kebijakan pengembalian atau gabungan dari beberapa hal tersebut ?
14. Investasikan dalam diri Anda
Pengusaha papan atas membeli dan membaca buku-buku, majalah bisnis dan marketing, laporan, jurnal, newsletter, website dan publikasi industri, menyadari bahwa sumber-sumber ini akan meningkatkan pemahaman bisnis mereka serta fungsi dan ketrampilan marketing. Mereka bergabung dengan asosiasi bisnis, dan menjalin jaringan dengan pebisnis lain yang terampil untuk belajar rahasia sukses mereka dan membantu mereka menentukan tujuan dan sasaran mereka. Pebisnis top menghadiri seminar bisnis dan marketing, workshop dan pelatihan, meski mereka sudah menguasai masalah tersebut. Mereka melakukannya karena mereka tahu bahwa pendidikan adalah proses yang berkelanjutan. Selalu ada cara untuk melakukan dengan lebih baik, waktu yang sedikit, dengan upaya yang lebih sedikit. Pendeknya, pengusaha papan atas tidak pernah berhenti menginvestasikan alat pemasaran yang paling ampuh, efektif, dan terbaik untuk dirinya.
15. Bisa diakses
Kita hidup dalam waktu dimana kita mengharapkan makan siang siap saji di drive-thru siap dalam beberapa menit, laundry siap diambil di hari yang sama, uang yang ada di ATM dan pizza diantar dalam waktu 30 menit atau gratis. Anda melihat pola yang berkembang-Anda harus membuatnya semudah mungkin bagi orang yang berbisnis dengan Anda, terlepas dari bisnis rumahan yang Anda jalankan.
Anda harus menyadari kenyataan bahwa hanya sedikit orang yang mau bekerja keras, keluar dari jalur, atau merasa tidak nyaman demi memberikan Anda uang yang mereka dapatkand dengan susah-payah. Mempermudah orang lain untuk berbisnis dengan Anda artinya Anda harus bisa diakses dan memiliki pengetahuan terhadap produk atau jasa Anda. Anda harus bisa memberikan apa yang diinginkan pelanggan, ketika mereka menginginkannya.
16. Membangun reputasi yang kokoh
Tidak diragukan lagi, reputasi yang baik adalah salah satu aset yang paling tangible dan bisa dijual oleh pengusaha rumahan. Anda tidak bisa hanya sekedar membeli reputasi yang baik; ini adalah sesuatu yang Anda hasilkan dengan memenuhi janji Anda. Jika Anda berjanji mengirimkan barang ke pelanggan hari Rabu, tidak alasan bagi Anda untuk tidak mengirimkannya. Jika Anda menawarkan untuk memperbaiki sesuatu, Anda harus melakukannya dengan baik. Konsistensi atas apa yang Anda tawarkan adalah faktor kunci lainnya. Jika Anda tidak bisa memberikan jasa (dan produk) dengan level yang sama pada klien secara teratur, mereka tidak punya alasan untuk mempercayai Anda…dan tanpa kepercayaan, Anda tidak akan memiliki reputasi yang baik.
17. Menjual benefit
Memaksakan fitur produk untuk pengusahaa yang tidak berpengalaman atau calon pengusaha. Menjual benefit terkait dengan memiliki dan menggunakan produk atau jasa yang Anda bawakan adalah fokus bagi sales professional dimanapun untuk menciptakan keinginan membeli dan menjual, menjual lebih banyak, dan lebih sering menjual lebih banyak pada pelanggannya. Iklan, presentasi sales, dan material marketing yang dicetak, kemasan produk, website, newsletter, pameran dagang adalah hal penting. Setiap waktu dan media yang digunakan untuk berkomunikasi dengan target audien harus menjual benefit yang terkait dengan memiliki produk atau menggunakan jasa Anda.
18. Keterlibatan
Selalu keluar dari jalan Anda untuk terlibat dalam komunitas yang mendukung bisnis Anda. Anda bisa melakukan ini dengan banyak cara, seperti terjun dalam kegiatan amal lokal atau food bank, terlibat dalam mengorganisir event komunitas, dan politik lokal. Anda bisa bergabung dengan kumpulam dan kelompok yang berkonsentrasi pada program dan kebijakan yang disusun untuk meningkatkan komunitas lokal. Ini adalah fakta dimana orang senang berbisnis dengan orang yang mereka kenal, sukai dan respek, dan dengan orang yang melakukan banyak hal untuk membantu mereka sebagai anggota komunitas.
19. Menarik perhatian
Pengusaha kecil tidak bisa membuang waktu, uang dan energi untuk kegiatan promosi yang ditujukan untuk membangun kesadaran melalui jangka panjang, pembukaan yang berulang. Jika Anda melakukannya, peluangnya adalah Anda akan bangkrut jauh sebelum tujuan ini tercapai. Alih-alih, setiap kegiatan promosi yang Anda lakukan, harus bisa menghasilkan uang untuk kantong Anda sehingga Anda bisa meneruskan untuk menarik perhatian yang lebih banyak dan membuat bisnis Anda tumbuh.
20. Menguasai seni negosiasi
Kemampuan untuk bernegosiasi secara efektif merupakan ketrampilan yang harus dikuasai oleh setiap pengusaha. Mungkin ini hal terpenting nomor dua yang harus dimiliki oleh bisnis rumahan. Dalam bisnis, ketrampilan negosiasi digunakan setiap hari. Selalu ingat bahwa menguasai seni negosiasi artinya ketrampilan Anda diterapkan untuk mendapatkan kondisi win-win. Pengaturan win-win berarti setiap orang yang terlibat merasa mereka telah menjadi pemenang, yang merupakan dasar untuk membangun hubungan jangka panjang dan bisnis yang lebih menguntungkan.
21. Mendesain tempat kerja untuk sukses
Rencanakan dan desain tempat kerja Anda di rumah dengan seksama untuk memaksimalkan kinerja dan produktivitas personal, dan jika dibutuhkan, untuk menunjukkan profesionalisme bagi klien yang datang. Jika memungkinkan, tahan keinginan untuk mengubah sudut ruang tamu atau tempat tidur Anda menjadi kantor. Idealnya, Anda menginginkan ruang yang terpisah dengan pintu tertutup yang memisahkan kegiatan bisnis dan anggota keluarga, setidaknya saat jam kerja. Teras, basement atau garasi biasanya digunakan sebagai kantor dalam rumah. Jika ini tidak memungkinkan, Anda harus menemukan cara untuk mengubah ruangan dengan partisi atau mengerjakan pekerjaan Anda saat tidak ada orang dirumah.
22. Menjaga keteraturan
Kunci untuk tetap terorganisir bukanlah jenis file apa yang Anda miliki atau apakah Anda menumpuk kertas di atas meja, tapi tentang mengelola bisnis Anda. Memiliki sistem untuk melakukan banyak hal. Karena itu, Anda ingin membuat rutinitas dimana Anda bisa menyelesaikan pekerjaan sebanyak mungkin, atau selama tiga jam untuk bisnis part-time atau tujuh hingga sembilan jam untuk full-timer. Faktanya, Anda harus mengembangkan sistem dan rutinitas untuksetiap kegiatan bisnis. Hal-hal kecil seperti membuat to-do list di akhir hari kerja dalam sehari, atau dalam seminggu, akan membantu Anda mendahulukan tugas terpenting. Menciptakan kalender tunggal untuk memulai kerja, bukan tugas untuk menggandakan tugas atau pekerjaan, juga akan memastikan tugas terselesaikan sesuai jadwal dan janji yang dipenuhi. Memasukkan keluarga dan aktivitas personal kedalam kalender Anda jiga penting sehingga Anda bisa bekerja dan merencanakan dari kalender tunggal.
23. Waktu luang
Godaan untuk bekerja disepanjang waktu adalah hal nyata bagi beberapa pengusaha rumahan. Namun, Anda tidak punya manajer yang mengingatkan saatnya Anda pulang karena mereka tidak mampu membayar lembur. Setiap orang yang bekerja dari rumah harus meluangkan waktu untuk menetapkan jadwal kerja yang meliputi waktu untuk meregangkan kaki Anda dan beristirahat makan siang, serta beberapa hari kerja dan menjadwalkan liburan. Membuat jadwal setelah Anda membuat komitmen untuk memulai bisnis rumahan. Tentu saja, jadwal Anda haruslah fleksibel. Sediakan waktu bagi diri Anda selama satu atau dua jam. Bekerja sepanjang waktu dan tidak beristirahat akan membuat Anda kelelahan dan layanan pelanggan yang buruk tidaklah diinginkan pelanggan.
24. Membatasi jumlah usaha
Sulit bagi kebanyakan pengusaha untuk tidak melakukan pendekatan yang ditawarkan. Mereka ingin melakukan dan menangani tugas sebanyak mungkin dalam bisnis mereka. Kemampuan untuk multitasking, nyatanya, adalah ciri umum yang dibagi oleh pengusaha sukses. Namun, sesekali Anda harus berhenti dan mereview hari itu untuk menentukan apa yang menjadi minat terbaik dalam bisnis dan diri Anda untuk jangka waktu yang lama. Kebanyakan pengusaha sukses akan mengatakan pada Anda pada saat mereka memulainya, mereka tahu dimana kelebihan mereka dan tugas apa yang didelegasikan ke orang lain.
25. Tindak lanjut secara konstan
Kontak yang konstan, tindak lanjut dengan pelanggan, prospek dan aliansi bisnis merupakan mantra bagi setiap pengusaha rumahan yang baru atau sudah mapan. Tindak-lanjut yang konstan dan konsisten memungkinkan Anda untuk merubah prospek menjadi pelanggan, meningkatkan nilai penjualan dan frekwensi membeli dari pelanggan yang sudah ada, dan membangun hubungan bisnis yang lebih kuat dengan supplier dan tim bisnis inti. Tindak-lanjut penting untuk daftar pelanggan Anda, seperti pekerjaan real yang dimulai setelah penjualan. Mudah untuk menjual produk atau jasa, tapi diperlukan kerja keras untuk mempertahankan pelanggan dan membuat mereka kembali lagi.
Oleh: James Stephenson adalah konsultan bisnis rumahan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang bisnis dan marketing. Penulis beberapa buku populer, termasuk majalah Entrepreneur Ultimate Startup Directory dan Ultimate Small Business Marketing Guide, both available from Entrepreneur Press.
Sumber: www.entrepreneur.com
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: www.pengusahamuslim.com
Read more https://pengusahamuslim.com/1600-25-karakteristik-pengusaha-sukses.html
Perpindahan Kwadran: Dari Karyawan Jadi Pengusaha
Menjadi karyawan tentunya sangat di idamkan bagi sebagian besar orang, terutama yang menginginkan hidup pada zona nyaman. Bahkan seringkali calon mertua mengimpikan calon menantunya adalah seorang karyawan disebuah perusahaan besar dan memiliki gaji tetap tiap bulannya. Memang niat mereka benar, agar anaknya terjamin kehidupannya. Belum lagi contoh contoh pengusaha yang banyak gulung tikar membuat status karyawan/ PNS menjadi sangat menggiurkan. Tak heran baik di kota besar maupun dikota kecil bahkan pedesaan banyak sekali lulusan SMA/ sarjana berbondong – bondong mencari pekerjaan.
Setelah menjadi seorang karyawan sebuah perusahaan, memiliki penghasilan tetap tiap bulan, teman kerja yang nyaman, tempat kerja yang kondusif seringkali membuat orang sangat betah berada di zona nyaman tersebut. Bahkan ada yang sampai tua menghabiskan usianya untuk menjadi karyawan. Karena sebagian besar orang hanya melihat contoh pengusaha yang gagal. Padahal banyak dimata kita contoh pengusaha yang sukses tetapi entah kenapa orang lebih tertarik melihat contoh buruknya saja. Bisa jadi keluar dari zona nyaman menuju zona kebebasan mengalami fase yang sangat sulit, tidak enak, rentan frustasi.
Padahal Tuhan telah menerangkan bahwa rezeki itu 90% akan diberikan kepada pengusaha dan 10% kepada pegawai. Kita bisa melihat contoh sukses pengusaha di indonesia mulai dari Sandiago Uno, Ippho Santosa, Elang Gumilang, dan banyak pengusaha lainnya. Mereka tentu mengalami fase “jatuh bangun” mengejar kesuksesan. Beberapa pengusaha ada yang terlebih dahulu bekerja, tetapi karena mereka jenuh pada keadaan yang stagnan, mereka berhenti dan mulai menuju zona kebebasan.
Langkah – langkah Dari Karyawan Jadi Pengusaha
Ada langkah – langkah yang mereka tempuh agar bisa bertahan dalam fase jatuh. Berikut beberapa langkah-langkah untuk anda yang ingin bertansformasi dari karyawan jadi pengusaha
1. Persiapan mental dan niat yang benar
Ini adalah syarat paling penting untuk anda dari karyawan jadi pengusaha. Untuk keluar dari posisi karyawan saja sudah membutuhkan mental yang kuat. Karena dengan ini berarti melepas posisi dimana penghasilan menjadi pasti, pandangan positif keluarga dan teman menuju zona dimana penghasilan menjadi tidak pasti. Selain mental untuk menuju zona ketidakpastian, dibutuhkan juga mental untuk menjadi pengusaha. Dimana setiap pengusaha akan mengalami “fase jatuh bagun” yang harus dijemput selama menapaki jalan pengusaha. Di fase ini banyak pengusaha yang tidak kuat dan akhirnya menemui kebangkrutan. Mental yang kuat untuk menjadi pengusahan akan lebih ampuh bila diniatkan dengan benar. Niat untuk menjalankan semua karena ibadah. Niat untuk menjalaninya dijalan yang benar, tidak menempuh jalan yang kotor.
2. Persiapan modal
Persiapan modal menjadi syarat mutlak untuk melangkah dari karyawan jadi pengusaha. Pastikan anda memiliki modal terlebih dahulu sebelum mengajukan surat resign kepada atasan. Baik anda masih single atau sudah berkeluarga, modal tetap menjadi faktor penentu jalannya usaha. Bisa mencari investor dan bagi hasil, pinjam keluarga dan teman, dan pinjaman lunak lainnya. Bisa juga dengan menjual aset, baik itu tanah, rumah, ataupun barang2 kepemilikan pribadi. Usahakan tidak meminjam kepada rentenir karena bunga yang tinggi. Bunga yang tinggi juga bisa menyebabkan tersendatnya usaha berkembang diawal.
3. Siap bekerja lebih lama
Transformasi dari karyawan jadi pengusaha tentu saja membuat anda berusaha lagi memulai dari nol. Diawal memulai mungkin hampir seluruh waktu kita akan tersita untuk usaha. Baik itu lewat fikiran atau tindakan. Tetapi kita harus bisa me-manage waktu dengan baik. Belajar me-manage waktu adalah salah satu kunci. Bekerja lebih lama bukan berarti melupakan keluarga atau saudara. Kita juga harus bisa meluangkan waktu buat mereka.
4. Fokus dalam tujuan dan pantang menyerah
Dalam perjalan usaha kita akan sering mengalami hambatan. Baik itu sikap keluarga yang tidak proaktif ataupun lingkungan sekitar yang mencemooh. Hal ini yang sering menganggu berkembangnya usaha. Mental pun seringkali runtuh karena pendapat sekitar, apalagi saat usaha sedang jatuh. Disinilah kita harus terus bangkit dan semangat pantang menyerah. Usahakan diskusi dengan keluarga diawal usaha. Minta dukungan dari mereka. Selalu menjaga semangat dengan sharing ke sesama pengusahan terutama yang sudah berpengalaman adalah hal yang baik. Baca buku-buku motivasi bisnis para pengusaha sukses juga bisa menjadi penambah semangat. Terakhir kita harus yakin kalau rezeki kita sudah ada yang mengatur. Sehingga langkah kita menjemputnya terasa lebih ringan.
Setelah membaca artikel ini, apakah kamu siap dari karyawan jadi pengusaha? atau tetap ingin menjadi karyawan? Semua keputusan ada ditangan Anda…. [PM/Zahir]
Read more https://pengusahamuslim.com/6745-perpindahan-kwadran-dari-karyawan-jadi-pengusaha.html
11 Prinsip Fundamental Kepemimpinan Yang Efektif
VISI- Pendorong kepemimpinan dalam memberikan visi yang menginspirasi. Visi memberikan Anda arah, kemampuan melihat apa yang seharusnya dan berperan sebagai motivasi tujuan yang memberikan hasil yang memuaskan.
PERCAYA HAL YANG BENAR -” Percaya” adalah kata kerja yang artinya untuk bertindak. Saat Anda benar-benar percaya, Anda bertindak seperti impian Anda dan tindakan tersebut akan melewatinya. Apa yang Anda percayai dalam diri Anda menentukan apa yang Anda harapkan, dan apa yang Anda harapkan menentukan bagaimana Anda akan bertindak. Jika Anda mengharapkan kegagalan, tentu akan gagal. Jika Anda berharap sukses, tentu akan demikian.
MENENTUKAN TUJUAN – Tidak cukup hanya dengan memiliki visi, tujuan harus ditetapkan untuk mencapai tujuan.
MEMBANGUN TIM KEPEMIMPINAN – Memberikan platform untuk komunikasi/interaksi, saling kepercayaan dan respek, utilisasi potensi dan pendelegasian fungsi.
PENGEMBANGAN DIRI – Setiap calon pemimpin sukses harus mengembangkan minat terhadap kepemimpinan, membaca buku-buku yang berorientasi pada kesuksesan, mengembangkan ketrampilan kerja baru, mencari pengetahuan.
MEMIKUL TANGGUNG-JAWAB – Bertanggung jawab pada pengikut Anda, menginvestasikan pengembangan personal. Mengembangkan minat pada kesejahteraan mereka dan siap memberikan solusi pada masalah yang muncul.
INTEGRITAS- Integritas adalah mutu menjadi jujur dan memiliki prinsip moral yang kuat. Anda tidak akan pernah melahirkan kepercayaan pada bawahan dan pengikut Anda jika Anda tidak memiliki prinsip moral.
SIKAP- Jangan terlalu kaku/keras pada orang lain agar mudah bergaul. Alih-alih mengembangkan sikap membantu, menjadi seorang pengamat, bukan karena Anda harus demikian, tapi karena Anda bersedia; bukan menguasai mereka yang mempercayai Anda, tapi menempatkan diri Anda sebagai contoh untuk diikuti.
PENGARUH- Untuk mempengaruhi orang lain hanya dengan memiliki efek pada cara mereka bersikap atau berpikir, terlebih dengan memberikan mereka contoh untuk diikuti. Untuk mencapainya:
(a) Anda harus kuat dan berani.
(b) Mengembangkan disiplin diri.
(c) Memikul posisi sebagai mentor.
(d) Memiliki kebijakan personal yang jelas.
HUBUNGAN- Hidup tidak dibangun atas akuisisi dan pencapaian, tapi dibangun atas hubungan. Jadi upayakan untuk membuat hubungan Anda selalu baik. Terbuka pada pangdangan orang lain dan hindari memberikan ruang untuk salah paham. Belajar mentoleransi kritikan dan melakukan perbaikan jika perlu. Ingatlah, tanpa orang lain, kepemimpinan tidak ada artinya.
FAKTOR BAIK. – Betapapun beratnya masalah, jangan melupakan komitmen Anda pada Sang Pencipta.
Sumber: http://EzineArticles.com
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: www.pengusahamuslim.com
Read more https://pengusahamuslim.com/1812-11-prinsip-fundamental-kepemimpinan-yang-efektif.html
4 Tips Fundamental Menjadikan Blog Sebagai Tool Pembentuk Personal Branding
1. Know your passion
Seorang Romi Satrio Wahono yang rajin bercerita dan menulis tentang IT, tentunya akan dicap oleh pembacanya sebagai pakar IT. Begitu pula dengan Nukman Luthfie, minat dan tulisan-tulisannya dalam dunia internet marketing sudah membuat ia dijuluki sebagai seorang pakar e-marketing. Hari ini kita semua sepakat bahwa mereka adalah ahli/pakar, tapi bisakah mereka menjadi ahli tanpa sebuah hasrat?
Nah sekarang giliran Anda. Apa minat Anda sebenarnya? Bila Anda sangat berminat (passionate) dalam dunia web desain maka tulis dan terbitkanlah karya-karya Anda yang berkenaan dengan desain. Boleh tentang Photoshop, WordPress Theme, trik pembuatan logo, tips negosiasi dengan calon pelanggan, eksekusi pemilihan warna & font, dst.
Bila Anda hobi bonsai dan ingin dikenal sebagai pakar bonsai, maka jangan tunggu lama-lama. Bersegeralah untuk mem-publish contoh bonsai garapan tangan Anda. Lengkapi dengan detil bonsai sekaligus cerita bagaimana usaha Anda untuk mewujudkan keindahan bonsai tersebut.
Bila sudah paham dengan apa yang Anda inginkan, sekarang simaklah poin berikutnya.
2. Konsisten
Roma tidak dibangun dalam tempo satu malam. Apalagi Mekkah!
Baik RSW maupun Nukman Luthfie tentunya tidak menjadi seorang pakar dalam waktu satu hari bukan? Selain gairah, Anda juga harus punya konsistensi alias istiqomah. Ketika memutuskan untuk menjadikan blog sebagai salah satu medium pembentuk personal branding, konsistensi dalam menulis dan meng-update adalah sesuatu yang vital. Dengan konsistensi, kesetiaan pembaca lama insyaallah akan tetap terjaga, sementara minat pengunjung baru terhadap blog Anda pun akan terus terhimpun.
Di samping manusia, robot atau crawler milik Google dan mesin pencari lain pun akan tambah bersemangat untuk meletakkan Anda di posisi terhormat dalam hasil pencariannya. Sudah jamak diketahui bahwa Google, dkk. lebih menyenangi situs-situs atau blog-blog yang sering diperbaharui ketimbang yang “statis” (baca: gitu-gitu doang sepanjang zaman).
Mengabaikan poin kedua ini dapat menyebabkan blog Anda berubah menjadi “trash” di blogosphere. Don’t let this happened to antum!
3. Jujur
Di dunia ini, mungkin jujur adalah salah satu sifat atau watak yang sangat sukar untuk dikuasai dan dijaga. Tapi tahukah Anda, meski (mungkin) kita sendiri terkadang tidak jujur, tapi kita semua ternyata sangat senang dengan orang yang jujur. Begitu pula di dunia maya. Para pembaca-pembaca blog ternyata adalah orang yang cenderung menikmati cerita-cerita jujur dari tulisan blogger yang dibacanya. Anda tidak percaya?
Well, to make you believe me, saya akan mengajak Anda semua ke negeri paman Sam (walau hanya via internet). Di sana ada seorang pengusaha bernama Neil Patel yang punya blog teramat bagus, QuickSprout. Salah satu tulisannya, “My Million Dollar Mistake” adalah salah satu contoh curahan hati Neil terkait kegagalan-kegagalan besarnya. Di dalam tulisan ini dia mengaku bahwa betapa keserakahan telah membuatnya terlalu percaya diri dalam bertindak sehingga membuat dirinya sendiri jatuh pada akhirnya.
Sampai sejauh ini, sudah ada 235 komentar yang merubungi tulisan ini. Dan saya harap Anda tidak keberatan untuk menuju ke TKP barang sejenak.
4. Personal
Salah satu pembeda blog dengan situs adalah karakter tulisan yang ada di dalamnya. Di dalam situs, penulis-penulisnya cenderung terlalu formal. Mereka berbicara seolah-olah tidak ada manusia yang berinteraksi dengan karya mereka. Tapi di blog tidak begitu. Umumnya tulisan-tulisan di blog cenderung atraktif, tidak kaku, akrab, tapi tetap cerdas!
Coba simak cerita RSW ketika beliau berusaha untuk menjawab pertanyaan lugu dari Taufik, seorang mahasiswa IT semester akhir dari Universitas Swasta di Jakarta yang ternyata tidak mahir coding (hihihi.. jadi malu sendiri).
Mas Romi, saya mahasiswa jurusan teknik informatika, semester akhir dengan peminatan software engineering. Karena saya lemah di coding, kira-kira nanti kesulitan ga ya untuk mengerjakan tugas akhir? (Taufik, Universitas Swasta di Jakarta)
Coba simak baik-baik jawaban beliau:
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, segera lakukan taubat dan perbanyak istighfar, Jurusan teknik informatika semester akhir, peminatan software engineering pula, ga bisa coding? Selama ini kemana aja om?
Hehehe … Kemana aja om? Swear, saya sendiri yang membaca tulisan ini jadi langsung tertawa sendiri. Tampaknya kita semua akan kesulitan untuk menemukan tulisan-tulisan renyah begini di situs-situs yang formal.
Bagaimana dengan Anda? Membangun personal branding dengan blog ternyata seru dan menyenangkan bukan? Sudah terkenal, dapat teman, dapat uang, dapat pahala lagi (insyaallah kalau ikhlas). Kalau begitu tunggu apalagi. Segera ngeblog sekarang. Mumpung Matahari masih terbit di timur lho.
Baca artikel sebelumnya: “Personal Branding untuk Melejitkan Karir dan Bisnis: Sekelumit Pengantar“.
Read more https://pengusahamuslim.com/1611-4-tips-fundamental-menjadikan-blog-sebagai-tool-pembentuk-personal-branding.html